Nationalgeographic.co.id—Berlayar ke masa lalu, kita akan bertemu dengan sang penguasa laut yang tak tertandingi: megalodon. Makhluk yang menakutkan ini, dengan ukuran mencapai 20 meter, telah menguasai samudra selama era yang tak terhitung.
Gigi-gigi fosilnya yang besar menandakan betapa dahsyatnya predator ini. Selain itu, cerita-cerita tentang penampakan megalodon yang konon masih berkeliaran hingga zaman modern menambahkan aura misteri pada keberadaannya.
Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang megalodon, dari jejak fosilnya yang menakjubkan hingga kisah penampakannya, serta berbagai fakta menarik yang jarang diketahui publik.
Fosil dan Distribusi
Mengutip Britannica, fosil megalodon telah ditemukan di lautan tropis dangkal dan laut beriklim sedang di sepanjang garis pantai dan wilayah landas kontinen di semua benua kecuali Antartika.
Selama bagian awal dan tengah dari Miosen (yang berlangsung dari 23 juta hingga 5,3 juta tahun yang lalu), jalur laut besar memisahkan Amerika Utara dari Amerika Selatan serta Eropa dan Asia dari Afrika dan Timur Tengah, yang kemungkinan memfasilitasi pergerakan dari satu cekungan samudra ke cekungan lainnya.
Sepanjang Miosen, distribusi megalodon berkembang dari kantong-kantong yang terletak di Laut Karibia dan Mediterania, di Teluk Benggala, serta sepanjang pantai California dan Australia selatan untuk mencakup perairan di lepas pantai Eropa utara, Amerika Selatan, Afrika selatan, Selandia Baru, dan Asia timur.
Namun, selama Pliosen, jangkauan geografis megalodon menyusut secara signifikan, dan spesies ini punah pada akhir periode tersebut.
Reproduksi dan Teritorialitas
Diperkirakan megalodon melahirkan anak yang hidup. Namun, belum diketahui apakah spesies ini ovovivipar (di mana telur ditahan dalam tubuh induk sampai menetas) atau vivipar (di mana embrio yang telah dibuahi mendapatkan nutrisi terus-menerus dari induk). Perkiraan ukuran tubuh menggunakan gigi muda menunjukkan bahwa anak yang baru lahir mungkin memiliki panjang minimal 2 meter (6,6 kaki).
Sedikit detail yang diketahui tentang proses kawin megalodon, tetapi spesies ini tampaknya menggunakan pembibitan untuk anak-anaknya. Sebuah studi tahun 2010 mengidentifikasi pembibitan megalodon di sepanjang pantai Panama, yang ditandai dengan keberadaan gigi muda dari berbagai tahap kehidupan.
Baca Juga: Mungkinkah Megalodon Masih Hidup dan 'Bersembunyi' di Palung Mariana?
KOMENTAR