Tak Ada Musik di Planet yang Mati!

By National Geographic Indonesia, Rabu, 10 Juli 2024 | 09:36 WIB
Lima belas musisi/grup lintas genre dari berbagai wilayah di Indonesia hadir dalam lokakarya IKLIM 2024, The Indonesian Climate Communications, Arts & Music Lab. Sebuah inisiasi kolektif aksi iklim yang menyatukan musisi, seniman, organisasi lingkungan, dan pakar iklim di Indonesia untuk merespon tantangan ini. (IKLIM)

Lokakarya ini pun nantinya akan diekstraksi menjadi album musik kompilasi sebagai sekuel pergerakan dari tahun sebelumnya. Inisiasi ini kontan memanifestasikan bahwasanya inklusifitas adalah satu-satunya solusi guna mengatasi isu iklim.

Di mana musik dan seni jelas memiliki peran yang kekar dalam mendorong perubahan sosial. Tentu kehadiran seniman sebagai penutur dan penyampai pesan, sahih dapat bertransformasi sebagai “game changer”.

Dengan lugas sebuah karya seni diyakini memiliki kekuatan gelombang sonik yang sanggup menuai resonansi yang berdampak. Berevolusi dari keresahan yang direspon berbuah karya. Memantik percikan perubahan. 

Mengejewantahkan khutbah dari seorang Peter Gabriel:

From the pain comes the dream.

From the dream comes the vision.

From the vision come the people.

From the people comes the power.

From this power come the change.