Kekagumannya akhirnya mengkhianati jenis kelaminnya. Namun dia tidak dihukum oleh Hellanodikes karena tradisi keluarganya dalam memenangkan olimpiade.
Hadiah Kuno untuk Pemenang
Hadiah bagi para pemenang adalah karangan bunga daun salam, bukan uang, dan tembok kota bahkan akan dibongkar agar mereka dapat masuk.
Nama mereka dipuji, dan perbuatan mereka digembar-gemborkan serta dicatat sehingga generasi mendatang dapat mengapresiasi pencapaian mereka.
Asal Mitologi Yunani tentang Olimpiade
Epik Homer tentang mitologi Yunani memberikan gambaran paling awal dan terhebat tentang kompetisi atletik dalam literatur Barat.
Sedangkan mitologi Yunani paling awal mengenai asal mula olimpiade diceritakan oleh sejarawan Yunani, Pausanias.
Menurutnya, dactyl Herakles (jangan bingung dengan putra Zeus) dan dua saudara laki-lakinya berlomba di Olympia.
Dia menobatkan pemenangnya dengan karangan bunga laurel, yang menjelaskan hadiah tradisional yang diberikan kepada juara olimpiade.
Dewa Olympian lainnya dalam mitologi Yunani (dinamai berdasarkan tempat tinggal permanen mereka di Gunung Olympus), juga akan terlibat dalam kontes gulat, lompat, dan lari.
Catatan mitologi Yunani lain, yang muncul setelah catatan tersebut di atas, dikaitkan dengan Pindar.
Festival di Olympia diklaim melibatkan Pelops, raja Olympia dan pahlawan eponymous Peloponnesus, dan Herakles, putra Zeus.
Cerita berlanjut bahwa setelah menyelesaikan pekerjaannya, Herakles mendirikan festival atletik untuk menghormati ayahnya.
Pelops, dengan menggunakan tipu daya dan bantuan Poseidon, memenangkan perlombaan kereta melawan raja setempat dan mengklaim putri raja, Hippodamia, sebagai hadiahnya.
Sejauh sejarah awal olimpiade, perayaan pertama dimulai dengan perlombaan lari tahunan para remaja putri.
Mereka bersaing dalam kompetisi untuk posisi pendeta dewi Hera di Olympia, sebuah situs suci bagi para dewa Yunani.