Fakta Unik dan Mengejutkan Seputar Olimpiade dalam Sejarah Dunia Kuno

By Tri Wahyu Prasetyo, Kamis, 18 Juli 2024 | 14:00 WIB
Sejarah Olimpiade pertama diselenggarakan oleh orang Yunani kuno pada tahun 776 SM. (History)

Seruan ini sebenarnya menggemakan tradisi kuno yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Pada masa Yunani kuno, demi kelancaran penyelenggaraan Olimpiade, seluruh wilayah Yunani sepakat untuk menghentikan peperangan selama event berlangsung.

"Pada abad kesembilan SM, Iphitos, penguasa kota Elis di Yunani, merasa muak dengan konflik yang tiada henti di wilayah tersebut," jelas Anderson. "Ketika dia berkonsultasi dengan oracle Delphi, seorang pendeta wanita yang berperan sebagai suara duniawi dewa Apollo, dia menyuruhnya untuk memulai kompetisi atletik yang damai."

Mendegarkan perkataan pendeta tersebut, Iphitos dan raja-raja Yunani lainnya—yang salah satunya sedang berperang dengannya saat itu—menandatangani gencatan senjata, Ekecheiria. Gencatan senjata ini memungkinkan para atlet dan penonton untuk bepergian dengan aman ke Olympia.

Fakta menariknya, gencatan senjata ini tidak hanya berlaku selama Olimpiade berlangsung. Masa damai dimulai satu bulan sebelum pembukaan Olimpiade dan berlanjut hingga satu bulan setelah penutupan. Hal Ini memberikan waktu yang cukup bagi semua pihak untuk melakukan perjalanan pulang dengan aman.

Pawai Obor Bukanlah Acara Olimpiade Kuno

Saat ini, penyalaan api Olimpiade menjadi bagian penting dari upacara pembukaan Olimpiade. Beberapa bulan sebelumnya, api dinyalakan di Olympia, dan selama minggu-minggu berikutnya, nyala api “bergerak” dari satu wadah ke wadah lainnya sebelum akhirnya menyinari obor besar di stadion Olimpiade.

Meskipun demikian, tradisi tersebut tidak berasal dari Olympia kuno. Sebaliknya, api Olimpiade pertama kali melakukan perjalanan seperti itu pada tahun 1936, ketika arsitek Jerman dari Olimpiade Berlin mengatur agar api dinyalakan di Olympia dan diangkut ke ibu kota Nazi.

Api memang merupakan bagian penting dari Olimpiade kuno. Selama Olimpiade, api terus menyala di altar dewi Hestia. Namun pawai obor tidak pernah benar-benar dilakukan.

Sementara itu, menurut Anderson, di acara pertandingan kota-kota lain, kegiatan semacam pawai obor pernah dilakukan.

"Di Athena, para peserta ditugaskan untuk menjaga tongkat alang-alang agar tetap menyala sambil berlomba dalam tim estafet dari pelabuhan ke Acropolis," jelas Anderson.

Atlet Telanjang dalam Olimpiade Kuno

Salah satu aspek paling mengejutkan dari Olimpiade kuno adalah para atletnya yang berkompetisi dalam keadaan telanjang. Namun perlu diketahui bahwa orang Yunani kuno sudah terbiasa dengan ketelanjangan di depan umum, termasuk di kompetisi olahraga.