Sejarah Dunia: Benarkah Marilyn Monroe Tewas Usai Memanipulasi Dokter?

By Ade S, Minggu, 21 Juli 2024 | 10:03 WIB
Film 'Gentlemen Prefer Blondes' yang dibintangi Marilyn Monroe. Kematian Marilyn Monroe masih menjadi misteri. Artikel ini mengupas kontroversi manipulasi dokter dan kemungkinan bunuh diri sang ikon Hollywood. ()

Nationalgeographic.co.id—Kematian Marilyn Monroe pada tahun 1962 menjadi salah satu tragedi paling terkenal dalam sejarah dunia. Kematiannya yang tragis pada usia 36 tahun masih diselimuti misteri dan spekulasi hingga hari ini.

Salah satu teori yang paling kontroversial adalah bahwa Marilyn Monroe memanipulasi dokternya untuk mendapatkan resep obat-obatan terlarang, yang pada akhirnya menyebabkan overdosis dan kematiannya.

Artikel ini akan mengeksplorasi teori ini lebih lanjut dan mengkaji bukti-bukti yang mendukung dan menentangnya.

Kita akan melihat bagaimana Marilyn Monroe berjuang dengan depresi dan kecemasan, dan bagaimana dia mencari obat untuk mengatasi masalah-masalah ini. Kita juga akan membahas hubungannya dengan dokternya, dan apakah dia memang memanipulasi mereka untuk mendapatkan obat resep.

Meskipun teori manipulasi dokter ini masih kontroversial, artikel ini akan memberikan pembaca dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas kehidupan dan kematian Marilyn Monroe.

rtikel ini juga akan mendorong pembaca untuk berpikir kritis tentang berbagai teori yang ada dan untuk membentuk opini mereka sendiri tentang apa yang sebenarnya terjadi pada hari naas tersebut.

Ancaman Gelap di Balik Keglamoran

Di balik citranya yang gemerlap sebagai bintang Hollywood, Marilyn Monroe menyimpan rahasia kelam. Meja samping tempat tidurnya menjadi saksi bisu dari kecanduannya yang merenggut nyawanya di usia muda.

Berbagai jenis obat, mulai dari obat penenang, obat tidur, penenang ringan, opiat, stimulan, hingga pil tidur, ditemukan dalam jumlah banyak di sana.

Obat tidur terakhir yang dikonsumsinya, barbiturat bernama Nembutal, telah kosong. Riwayat kesehatannya menunjukkan bahwa beberapa minggu hingga bulan terakhir hidupnya, Monroe telah mengonsumsi, atau bahkan menyalahgunakan, berbagai jenis obat.

Barbiturat lain seperti amytal, sodium pentothal, seconal, dan phenobarbital, amfetamin (methamphetamine, Dexedrine, Benzedrine, dan dexamyl), opiat (morfin, codeine, Percodan), penenang Librium, dan alkohol (terutama Champagne, Sherry, vermouth, dan vodka) menjadi daftar panjang zat yang telah meracuni tubuhnya.

Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Marilyn Monroe Terhadap Dunia Hingga saat Ini?