'Mind Blowing': Pengalaman Mahasiswa Indonesia Menaiki Kapal OceanX

By Utomo Priyambodo, Senin, 22 Juli 2024 | 19:00 WIB
Captain OceanX, Peter Fielding, menunjukkan kepada para mahasiswa peserta tur edukasi mengenai peta digital yang digunakan di dalam ruang kendali. (Donny Fernando/National Geographic Indonesia)

“Kami memiliki semua sistem keselamatan di seluruh kapal, semua itu bekerja lewat sini juga. Jadi semua alarm yang kami miliki, jika ada sesuatu yang tidak beres, ada di sini. Dan kami juga memantau semua yang terjadi di luar kapal, termasuk ROV [remote operated vehicle/kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh], kapal selam, helikopter, dan semua peralatan lain yang kami miliki, kapal selam kami, semuanya. Jadi semuanya dijalankan dari atas sini. Jadi inilah jantung logistik kapal,” tegas Peter.

Peter kemudian menjelaskan beberapa keunggulan OceanXplorer dibanding kapal lainnya. “Di kapal konvensional, Anda memiliki baling-baling yang bergerak ke satu arah dan dua arah: ke depan atau ke belakang. Di kapal ini baling-baling kami berbentuk 360 derajat sehingga dapat berputar ke segala arah yang berarti kami memiliki banyak kemampuan manuver.”

“Kami tidak hanya memiliki pendorong di bagian belakang kapal. Kami juga memiliki pendorong haluan, jadi kami memiliki dua pendorong di haluan yang bergerak dari kiri ke kanan. Dan jika cuaca buruk, jika ada angin kencang atau arus kencang, kami memiliki pendorong drop-down tambahan yang berada di dalam bagian depan kapal dan kemudian turun ke air saat kami membutuhkannya.”

Beberapa fitur yang ada di ruang kendali kapal OceanXplorer milik OceanX. (Donny Fernando/National Geographic Indonesia)

Yang menarik, alat setir manual kapal OceanXplorer ini sangat kecil dan ringan. Bentuknya seperti sebuah tuas kecil seukuran bolpoin.

“Beginilah cara kami mengarahkan kapal,” ucap Peter mengacungkan jari kelingkingnya ke tuas itu. “Jadi tidak seperti Titanic ketika mereka harus melakukannya. Yang Anda butuhkan hanyalah satu jari kelingking dan Anda bisa mengemudikan kapal ini.”

Fasilitas Sains dan Media

OceanXplorer, yang memiliki panjang 87,1 meter dan lebar 21,4 meter ini, mampu menampung hingga maksimal 72 awak kapal. Kapal ini dilengkapi dengan dua kapal selam berawak untuk menyelam hingga kedalaman 1.000 meter dan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (remote operated vehicle, ROV) untuk menyelam hingga 6.000 meter.

Fasilitas sains di kapal ini juga mencakup laboratorium basah dan kering yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti pengurutan genetik, mikroskop, tangki akuarium, pencitraan biofluoresen, dan visualisasi sampel dari berbagai sensor. Kapal ini juga berisi sistem alat penganalisis konduktivitas, suhu, dan kedalaman (CTD), sistem pengumpulan dan pemindai bawaan, serta peralatan lain seperti perlengkapan fotogrametri 3D, dan susunan hidrofon.

Kapal OceanXplorer milik OceanX sedang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Ricky Martin/National Geographic Indonesia)

Yang mengesankan lagi, kapal ini juga dilengkapi dengan sistem pencahayaan warna-warni yang memanjakan mata di setiap ruangannya. Jadi, seluruh kegiatan di atas kapal ini akan terlihat fotogenik dan videogenik alias sangat indah untuk dipotret dan direkam gambarnya.

Lebih rincinya, fasilitas media di kapal ini terdiri atas pusat media, ruang pembuatan film khusus, serta ruang penyimpanan dan persiapan kamera basah dan kering. Fasilitas ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengirimkan konten berdurasi pendek, episodik, dan langsung dari laut. Pusat media terdiri atas dua stasiun edit penuh, satu stasiun bantuan, fasilitas streaming video langsung, dan konferensi video.