Bagaimana Piza Bisa Menjadi Makanan Populer dalam Sejarah Dunia?

By Sysilia Tanhati, Kamis, 25 Juli 2024 | 08:00 WIB
Piza memiliki sejarah panjang selama ribuan tahun dan menjadi salah satu makanan paling populer dalam sejarah dunia. (Wikipedia)

Namun, baru setelah Perang Dunia Kedua, piza tersebar luas di kalangan penduduk Amerika secara keseluruhan. Selama perang, banyak tentara Amerika yang berjuang melawan Italia dan mencicipi masakan lokal, termasuk piza.

Ketika para prajurit ini kembali ke rumah, mereka mencari piza yang mereka sukai. Salah satu tentara tersebut adalah Ira Nevin yang menemukan oven piza berbahan bakar gas pada tahun 1945.

Oven itu memungkinkan pembuatan piza dilakukan lebih cepat. Oven “Baker’s Pride” miliknya merevolusi industri piza dan membuatnya jauh lebih efisien.

Selama beberapa tahun berikutnya, restoran piza mulai bermunculan di seluruh Amerika Serikat. Keberhasilan piza selama ini sebagian disebabkan oleh ukurannya yang besar dan dipotong-potong. “Piza menjadi makanan komunal yang sempurna yang menyatukan orang-orang,” Beyer menambahkan.

Sementara itu, di Kanada, restoran piza pertama dibuka di Montreal pada tahun 1948. Dan seperti di Amerika Serikat, piza mendapatkan popularitas yang luar biasa sepanjang tahun 1960-an.

Pada tahun 1950-an, piza beku mulai tersedia untuk dimasak dan dikonsumsi. Celentano Brothers adalah orang pertama yang memperkenalkan tren ini ke Amerika. Namun merek Totino dari Minneapolis menjadi nama besar pertama di pasar piza beku.

Sejak tahun 1958, industri piza meledak dengan munculnya waralaba. Pada tahun ini Pizza Hut pertama dibuka, diikuti oleh Little Caesar's pada tahun 1959. Kemudian Domino's pada tahun 1960. 19 tahun kemudian, Papa John's memasuki bisnis ini, dan menjadi sangat sukses selama tiga dekade terakhir.

Di Kanada, jaringan restoran seperti Boston Pizza dan Pizza Pizza telah sukses di seluruh negara. Keduanya saat ini bersaing dengan merek-merek Amerika yang telah memasuki pasar Kanada yang menguntungkan.

Perkembangan piza di pasar dunia

Piza terus berkembang di tingkat internasional. Amerika Latin, Eropa Timur, dan Asia Pasifik mengalami pertumbuhan pasar piza yang signifikan. Sementara wilayah lain juga mengalami pertumbuhan yang stabil.

Eropa Barat bersaing dengan Amerika Utara untuk memperebutkan pangsa pasar piza terbesar di dunia. Norwegia memimpin sebagai negara dengan konsumsi per kapita terbesar. Rata-rata orang Norwegia mengonsumsi sekitar 5 kg piza setiap tahun, dan restoran piza dapat ditemukan hampir di semua tempat di Norwegia.

Sementara itu, Jerman, Rusia, Jepang, Perancis, Australia, Inggris, dan tentunya Italia memiliki tingkat konsumsi per kapita yang signifikan.

Piza di Amerika juga dicirikan oleh layanan pesan-antar. Dengan demikian, piza menjadi makanan pilihan bagi mereka yang tidak ingin keluar rumah. Meskipun makanan lain kini tersedia untuk diantar ke depan pintu Anda, industri piza-lah yang memopulerkan tren ini.

Piza tidak hanya enak, tetapi juga praktis. Beraneka ragam taburan dapat ditambahkan. Dari pepperoni, jamur, asparagus, ikan teri, dan nanas, pilihannya sungguh tak terbatas.

Lebih dari tiga miliar piza dimakan di Amerika Serikat setiap tahunnya. Pada hari tertentu, 13 persen penduduk Amerika mengonsumsi piza. Hal ini merupakan pencapaian fenomenal yang menempatkan piza setara dengan hamburger, kentang goreng, dan banyak makanan pokok Amerika lainnya.