Bagaimana Piza Bisa Menjadi Makanan Populer dalam Sejarah Dunia?

By Sysilia Tanhati, Kamis, 25 Juli 2024 | 08:00 WIB
Piza memiliki sejarah panjang selama ribuan tahun dan menjadi salah satu makanan paling populer dalam sejarah dunia. (Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id—Konsep piza itu sangat sederhana. Piza pada dasarnya adalah roti pipih dengan taburan di atasnya. Selama ribuan tahun, makanan ini berevolusi dan berubah, dibentuk oleh budaya yang memproduksinya.

Saat ini, piza adalah salah satu makanan paling umum di dunia dan merupakan ciri khas Italia. Namun, pengaruh Amerika Serikat dan transformasi yang dialaminya di negara ini tidak dapat diremehkan.

Dari jajanan pinggir jalan, restoran, dan layanan pesan-antar ke rumah, piza menjadi makanan pokok budaya Amerika. Popularitasnya pun menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Berikut asal-usul salah satu makanan paling digemari dalam sejarah dunia.

Pelopor piza dalam sejarah dunia kuno

Ide untuk memberi taburan pada roti pipih bukanlah ide yang rumit. Roti pipih yang berbeda diproduksi di seluruh dunia kuno. Roti ini pun dimodifikasi dengan menambahkan makanan lokal, bumbu, dan rempah-rempah di atasnya.

Banyak dari apa yang dimakan ribuan tahun yang lalu hilang dari sejarah dan hanya menjadi bahan spekulasi. Namun beberapa roti pipih masih dikenal karena bertahan hingga hari ini!

Manakish adalah salah satu makanan tersebut. Populer di Levant, manakish telah diakui oleh UNESCO sebagai simbol Lebanon. Biasanya di atasnya diberi za'atar, campuran daging giling dan rempah-rempah atau diberi keju.

“Yang populer di banyak wilayah Spanyol adalah coca,” tulis Greg Beyer di laman The Collector. Coca adalah sejenis roti pipih yang dimakan dengan berbagai macam taburan yang gurih dan manis.

Roti pita, yang sering dikaitkan dengan Yunani kuno, sebenarnya memiliki sejarah yang membentang di Timur Tengah. Roti ini mungkin merupakan salah satu jenis roti pertama yang dimasak.

Awal mula evolusi roti pita dapat ditelusuri kembali ke budaya Natufian sekitar 12.500 SM. Pada zaman batu, umat manusia baru saja mulai bereksperimen dengan pertanian.

Baca Juga: Olympia, Tempat Berlangsungnya Olimpiade dalam Sejarah Dunia Kuno

Di Italia utara, roti pipih pilihan adalah piadina, yang di atasnya diberi berbagai bahan, termasuk keju.

Mungkin garis evolusi paling langsung dari piza adalah focaccia yang sudah ada sejak sebelum zaman Romawi. Roti ini dimakan oleh orang Yunani kuno dan Estruria.

Focaccia merupakan roti pipih yang dihias dengan minyak zaitun, bumbu, dan rempah-rempah. Tentu saja, focaccia tampak kekurangan dua bahan yang penting untuk proses pembuatan piza – keju dan tomat.

Keju sudah tersedia pada abad-abad berikutnya, namun untuk tomat, orang Italia harus menunggu hingga ditemukan di Dunia Baru.

Tomat

Italia, yang terkenal dengan resep berbahan dasar tomat, baru mendapatkan reputasi tersebut baru-baru ini. Perdagangan yang signifikan dimulai dengan Amerika pada abad ke-16. Pada masa inilah tomat diperkenalkan ke Italia melalui Amerika Tengah dan Selatan, tempat asal tomat tersebut.

Kata “pizza” pertama kali disebutkan berasal dari Napoli pada abad ke-16. Pizza mengacu pada roti pipih lokal, tetapi kecil kemungkinannya bahwa “piza” pertama kali dibuat dengan tomat. Piza ini merupakan jajanan kaki lima dan umumnya dibuat untuk melayani masyarakat miskin di Napoletano.

Tidak diketahui secara pasti kapan tomat diperkenalkan ke Napoli. Sumbernya beragam, beberapa mengeklaim adanya pengenalan antara abad ke-16 hingga akhir abad ke-17. Selama beberapa dekade setelah diperkenalkan, tomat dianggap beracun karena merupakan anggota keluarga nightshade.

Namun, pada awal tahun 1800-an, tomat menjadi menu utama. Restoran piza mulai dibuka di seluruh Napoli dan tomat digunakan sebagai taburan pada produk kuliner mereka. Variasi piza tanpa keju dikembangkan dengan nama “pizza marinara”. Di atasnya diberi pasta tomat dan berbagai bumbu.

Menurut legenda, pizza marinara mendapat namanya karena dibuat oleh istri seorang pelaut. Sang istri menyediakan piza ketika suaminya pulang ke rumah setelah memancing di Teluk Napoli setiap hari.

Namun, muncul bentuk standar piza Neapolitan yang mencakup keju mozzarella dan daun basil. Ini kemudian dikenal sebagai margherita. Margherita pun menjadi bentuk standar piza saat ini, meskipun dalam banyak kasus di luar Italia, piza ini dibuat tanpa daun basil.

Baca Juga: Bagaimana Ikaria Tundukkan Ottoman dan Jadi Negara Merdeka Terkecil dalam Sejarah Dunia?

Piza ini diduga dibuat oleh Raffaele Esposito, seorang juru masak yang bertugas membuat piza untuk raja dan ratu Italia. Ratu Margherita, yang menjadi nama piza itu, menginginkan hidangan yang mengingatkan pada warna bendera Italia. Maka lahirlah margherita.

Hal ini mengubah reputasi piza di Italia dan menjadi makanan yang diterima oleh semua orang dari semua lapisan masyarakat. Piza pun mendapatkan daya tarik jauh melampaui tempat kelahirannya di Napoli.

Namun, ekspansi ini berjalan lambat dan butuh waktu beberapa dekade sebelum piza menjadi hal yang umum di seluruh Italia.

Piza di Amerika Utara

Piza mendapatkan rumah baru di Amerika Serikat ketika diciptakan oleh imigran Italia pada akhir abad ke-19. Popularitas piza terus meningkat di Italia. Namun, popularitas hidangan ini justru melonjak hingga menjadi salah satu makanan yang paling banyak dikonsumsi di dunia di Amerika Serikat.

Restoran piza pertama yang dibuka adalah G. Lombardi's, yang dibuka pada tahun 1905 di bagian Little Italy di Manhattan. Gennaro Lombardi dikreditkan dengan menciptakan piza gaya New York.

Piza jenis ini memiliki dasar yang sangat tipis dan tebal di bagian pinggirannya. Piza gaya New York adalah gaya piza paling populer saat ini.

Kini, 119 tahun kemudian, Lombardi's masih beroperasi, membuat piza untuk masyarakat New York.

Pada dekade-dekade berikutnya, piza menyebar ke seluruh wilayah New England. Secara umum hal itu merupakan fenomena unik, terisolasi di wilayah kota tempat tinggal para imigran Italia.

Makanan tersebut telah diperkenalkan kepada orang-orang yang bukan keturunan Italia. Dalam leksikon bahasa Inggris, piza diberi nama “pai tomat”. Tapi saat itu belum masuk ke dalam budaya arus utama Amerika.

Pada tahun 1934, Restoran Pizza Tommaso dibuka di San Francisco. “Hal ini menandakan penyebaran piza ke Pantai Barat. Pada tahun 1943, Uno dibuka di Chicago,” tambah Beyer.

Baca Juga: 7 Peradaban Terbesar dalam Sejarah Dunia, Termasuk Yunani Kuno

Namun, baru setelah Perang Dunia Kedua, piza tersebar luas di kalangan penduduk Amerika secara keseluruhan. Selama perang, banyak tentara Amerika yang berjuang melawan Italia dan mencicipi masakan lokal, termasuk piza.

Ketika para prajurit ini kembali ke rumah, mereka mencari piza yang mereka sukai. Salah satu tentara tersebut adalah Ira Nevin yang menemukan oven piza berbahan bakar gas pada tahun 1945.

Oven itu memungkinkan pembuatan piza dilakukan lebih cepat. Oven “Baker’s Pride” miliknya merevolusi industri piza dan membuatnya jauh lebih efisien.

Selama beberapa tahun berikutnya, restoran piza mulai bermunculan di seluruh Amerika Serikat. Keberhasilan piza selama ini sebagian disebabkan oleh ukurannya yang besar dan dipotong-potong. “Piza menjadi makanan komunal yang sempurna yang menyatukan orang-orang,” Beyer menambahkan.

Sementara itu, di Kanada, restoran piza pertama dibuka di Montreal pada tahun 1948. Dan seperti di Amerika Serikat, piza mendapatkan popularitas yang luar biasa sepanjang tahun 1960-an.

Pada tahun 1950-an, piza beku mulai tersedia untuk dimasak dan dikonsumsi. Celentano Brothers adalah orang pertama yang memperkenalkan tren ini ke Amerika. Namun merek Totino dari Minneapolis menjadi nama besar pertama di pasar piza beku.

Sejak tahun 1958, industri piza meledak dengan munculnya waralaba. Pada tahun ini Pizza Hut pertama dibuka, diikuti oleh Little Caesar's pada tahun 1959. Kemudian Domino's pada tahun 1960. 19 tahun kemudian, Papa John's memasuki bisnis ini, dan menjadi sangat sukses selama tiga dekade terakhir.

Di Kanada, jaringan restoran seperti Boston Pizza dan Pizza Pizza telah sukses di seluruh negara. Keduanya saat ini bersaing dengan merek-merek Amerika yang telah memasuki pasar Kanada yang menguntungkan.

Perkembangan piza di pasar dunia

Piza terus berkembang di tingkat internasional. Amerika Latin, Eropa Timur, dan Asia Pasifik mengalami pertumbuhan pasar piza yang signifikan. Sementara wilayah lain juga mengalami pertumbuhan yang stabil.

Eropa Barat bersaing dengan Amerika Utara untuk memperebutkan pangsa pasar piza terbesar di dunia. Norwegia memimpin sebagai negara dengan konsumsi per kapita terbesar. Rata-rata orang Norwegia mengonsumsi sekitar 5 kg piza setiap tahun, dan restoran piza dapat ditemukan hampir di semua tempat di Norwegia.

Sementara itu, Jerman, Rusia, Jepang, Perancis, Australia, Inggris, dan tentunya Italia memiliki tingkat konsumsi per kapita yang signifikan.

Piza di Amerika juga dicirikan oleh layanan pesan-antar. Dengan demikian, piza menjadi makanan pilihan bagi mereka yang tidak ingin keluar rumah. Meskipun makanan lain kini tersedia untuk diantar ke depan pintu Anda, industri piza-lah yang memopulerkan tren ini.

Piza tidak hanya enak, tetapi juga praktis. Beraneka ragam taburan dapat ditambahkan. Dari pepperoni, jamur, asparagus, ikan teri, dan nanas, pilihannya sungguh tak terbatas.

Lebih dari tiga miliar piza dimakan di Amerika Serikat setiap tahunnya. Pada hari tertentu, 13 persen penduduk Amerika mengonsumsi piza. Hal ini merupakan pencapaian fenomenal yang menempatkan piza setara dengan hamburger, kentang goreng, dan banyak makanan pokok Amerika lainnya.