Dunia Hewan: Hiu 'Kokain' Ditemukan di Perairan Pesisir Rio de Janeiro

By Sysilia Tanhati, Kamis, 25 Juli 2024 | 14:00 WIB
Hiu sharpnose di Brasil ditemukan dengan kokain di sistem mereka. Bagaimana itu bisa terjadi? ( Pterantula (Terry Goss)/Wikimedia Commons)

Hiu yang rentan

Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa 13 hiu tersebut memiliki kadar kokain tiga kali lebih tinggi dibandingkan benzoylecgonine. Hal ini berarti bahwa sebagian besar obat tersebut belum dimetabolisme di dalam tubuh manusia atau organisme lain. Sebaliknya, sebagian dari obat tersebut mungkin dibuang langsung ke dalam air.

“Meskipun saya sama sekali tidak terkejut melihat metabolit kokain di dalam air, saya terkejut melihat 'kokain' di dalam air,” kata Tracy Fanara, ahli kelautan di Universitas Florida.

Brazil adalah salah satu pasar konsumen kokain utama di Amerika Selatan. “Terdapat sekitar 1,5 juta pengguna, mewakili hampir delapan persen dari total pengguna di seluruh dunia,” menurut penelitian tersebut.

Para ilmuwan dalam penelitian ini percaya bahwa ada dua cara kokain masuk ke dalam ikan. Pertama, limbah dari tubuh pengguna narkoba yang masuk ke sistem pembuangan limbah.

Lalu laboratorium penyulingan kokain “rahasia” yang membuang kokain murni ke saluran pembuangan limbah di sepanjang Kanal Sernambetiba. Kanal itu bermuara di laut Recreio dos Bandeirantes.

Karena hiu sharpnose Brasil biasanya tinggal di daerah pesisir, mereka sangat rentan terhadap polusi perkotaan.

Bagaimana kokain memengaruhi hiu?

Hiu dapat menyerap kokain langsung melalui insangnya atau memakan mangsa kecil yang mengandung zat tersebut. Bioakumulasi melalui rantai makanan ini mungkin menjelaskan mengapa hiu memiliki tingkat kokain yang lebih tinggi.

“Jika dibandingkan organisme akuatik lainnya yang diuji dalam penelitian sebelumnya,” tambah Learn.

Ada kemungkinan hiu tidak memetabolisme kokain secepat manusia. Dan keberadaan obat tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama dapat mengganggu sistem endokrin dan juga regulasi hormon, kata Daniel D. Snow, seorang profesor dan direktur laboratorium di Nebraska Water Center.

Baca Juga: Dunia Hewan: Apa yang Terjadi Jika Kita Membuat Nyamuk Punah?