Memperingati Hari Sungai, SayaPilihBumi Gelar Aksi Bersih-Bersih Kali Grogol

By Utomo Priyambodo, Minggu, 28 Juli 2024 | 06:32 WIB
Kegiatan River Clean Up atau bersih-bersih sungai ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Sungai Nasional. Peringatan itu bermakna 'warning'. (Ricky Martin/National Geographic Indonesia)

Seperti Fachrezi, Suparno juga menyoroti banyak dampak yang bisa timbul dari sungai yang kotor. Mengingat air sungai di Indonesia merupakan sumber baku air yang dipakai dan diolah oleh perusahaan daerah air minum (PDAM/PAM) untuk menjadi air bersih dan kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga, kondisi air sungai yang semakin kotor akan membuat teknologi yang dibutuhkan lebih tinggi dan proses pengolahan air jadi lebih berat sehingga biaya yang dikeluarkan dan dikenakan untuk setiap rumah tangga bisa menjadi lebih mahal.

Air sungai juga masih sering dipakai sebagai sumber air irigasi bagi pertanian, perkebunan, dan bahkan perikanan budi daya. Lahan-lahan inilah yang memproduksi makanan kita semua. Jadi, menurut Suparno, air sungai menjadi faktor penting bagi ketahanan air nasional sekaligus ketahanan pangan nasional.

"Jadi kesehatan atau kebersihan air itu akan berpengaruh pada ketahanan pangan dan kesehatan pangan. Ketika water security-nya buruk, food security-nya juga buruk, imbasnya ke manusia."

Aksi membersihkan sungai ini penting. Sebab, air sungai yang buruk mengancam ketahahan air sekaligus ketahanan pangan nasional. (Ricky Martin/National Geographic Indonesia)

Di akhir kegiatan, setelah membersihkan diri, para peserta kemudian makan dan minum bersama tanpa memakai wadah sekali pakai. Semua peserta membawa tempat makan, peralatan makan, dan botol minum masing-masing untuk kemudian mengambil sendiri makanan dan minuman yang disedikan panitia.

Dyah Ayu, relawan lainnya dalam kegiatan River Clean Up ini, menyampaikan pentingnya gaya hidup mengurangi produksi sampah demi menjaga kebersihan sungai. "Pesannya untuk masyarakat, kurangi sampah sekali pakai seperti kantong kresek, terus kurangi penggunaan gelas dan botol plastik, lebih baik bawa tumbler sendiri," tutur pegawai swasta berusia 27 tahun itu.

"Terus juga kalo bisa jangan beli barang yang dimau saja, tapi yang bener-bener dibutuhkan. Dan jangan buang sampah di kali."

Seluruh rangkaian kegiatan River Clean Up yang digagas SayaPilihBumi ini didukung oleh Bank Sampah KG, UPS Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, Kompas.com, Kompas TV, KG Radio Network, Grid Network, Kompasiana, Tribun, dan Kontan. Beberapa komunitas yang ikut mengirimkan relawan untuk kegiatan ini adalah Forest is our friend, Trash Hero Jakarta, Operasi Semut, Sebumi, Lindungi Hutan, Trashbag Community, Mapala UI, Fun Hutan, Jejak si Hutan, Minimalist Mom, dan Plastavallbank.