Mungkinkah Paris 2024 akan Menjadi Olimpiade Paling Ramah Lingkungan?

By Ade S, Minggu, 28 Juli 2024 | 18:03 WIB
Mampukah Olimpiade Paris 2024 mewujudkan komitmen ramah lingkungannya? Eksplorasi upaya-upaya inovatif mereka! (olympics.com)

Bersinar dengan energi matahari

Dalam upaya mewujudkan Olimpiade yang ramah lingkungan, Paris 2024 telah mengambil langkah signifikan dengan mengadopsi energi terbarukan sebagai sumber utama daya listrik untuk semua lokasi pertandingan.

Berbeda dengan kebanyakan acara olahraga besar yang mengandalkan generator bertenaga diesel, Paris 2024 memilih untuk memanfaatkan jaringan listrik yang sudah ada dan dipasok oleh sumber energi bersih.

"Untuk mencapai tujuan ini, telah dipasang panel surya seluas 5.000 meter persegi di atap Pusat Akuatik dan Olympic Village, ungkap Furness.

Selain itu, sebuah inovasi menarik lainnya adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga surya terapung seluas 400 meter persegi di Sungai Seine. Pembangkit listrik unik ini tidak hanya menghasilkan energi bersih, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Tidak hanya mengandalkan energi matahari, Paris 2024 juga memanfaatkan sumber daya alam lainnya.  Olimpiade, misalnya, dilengkapi dengan sistem pendingin yang mengambil air dari bawah tanah. Dengan cara ini, kebutuhan akan pendingin udara konvensional yang boros energi dapat dikurangi secara signifikan.

Untuk memastikan bahwa energi yang digunakan selama Olimpiade benar-benar berasal dari sumber terbarukan, perusahaan utilitas negara, EDF, telah memberikan jaminan asal.

Ini berarti bahwa energi yang dikonsumsi oleh Olimpiade dapat dilacak kembali ke enam lokasi produksi energi angin dan dua lokasi produksi tenaga surya di Prancis.

Kompensasi Karbon

Olimpiade Paris 2024, yang digadang-gadang sebagai perhelatan olahraga paling ramah lingkungan, telah mengambil langkah konkret untuk mengimbangi emisi karbon yang tak terhindarkan, terutama dari perjalanan udara para penonton.

Panitia penyelenggara telah mengalokasikan dana untuk membeli 1,3 juta kredit karbon. Setiap kredit ini mewakili satu ton emisi yang dikurangi atau dihilangkan di tempat lain di dunia.

Misalnya, dana ini digunakan untuk mendukung proyek-proyek pelestarian hutan di Kenya dan Guatemala, serta meningkatkan akses masyarakat di beberapa negara Afrika terhadap energi bersih untuk memasak.

Selain itu, Paris 2024 juga menginvestasikan 600.000 euro (sekitar Rp10,6 miliar) untuk empat proyek kehutanan di Prancis untuk menyerap 14.500 ton gas rumah kaca. Tujuannya jelas: menyerap jutaan ton gas rumah kaca dan sekaligus mendukung ekosistem lokal.

Meskipun upaya kompensasi karbon ini patut diapresiasi, penting untuk diingat bahwa mekanisme ini seringkali menjadi perdebatan. Beberapa proyek penghasil kredit karbon telah dipertanyakan kredibilitasnya, dengan tuduhan adanya klaim palsu mengenai manfaat yang diberikan.

Awalnya, Paris 2024 dengan ambisius mendeklarasikan diri sebagai Olimpiade pertama yang memiliki dampak positif terhadap iklim. "Namun, klaim ini kemudian diubah menjadi komitmen yang lebih moderat, yaitu mengurangi dampak iklim dan mendukung proyek-proyek iklim," tutup Furness.

Paris 2024 telah menunjukkan bahwa Olimpiade dapat menjadi pendorong perubahan positif menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Meski tantangan masih ada, semangat inovasi dan komitmen terhadap lingkungan yang ditunjukkan oleh panitia penyelenggara patut diapresiasi.