Nationalgeographic.co.id—Dalam sejarah dunia, Marie Antoinette digambarkan sebagai wanita yang tidak bertanggung jawab yang hidupnya hanya pamer kemewahan. Faktanya, Ratu Prancis itu menjadi contoh dari seorang wanita yang tidak dapat menjalani hidupnya seperti yang ia harapkan.
Marie Antoinette lahir pada tanggal 2 November 1755. Ia adalah putri dari Francis I, Kaisar Romawi Suci, dan Permaisuri Maria Theresa. Marie Antoinette merupakan anak bungsu dari 15 bersaudara dari pasangan kerajaan tersebut.
Pendidikannya difokuskan untuk mempersiapkan dirinya untuk peran masa depannya sebagai ratu. Kehidupan wanita muda itu penuh dengan tanggung jawab. “Dia tidak dapat melakukan apa pun untuk mengubah nasibnya,” tulis Natalia Klimczak di laman Ancient Origins.
Sebagai seorang putri, dan kemudian seorang ratu, dia tidak dapat memutuskan banyak hal tentang hidupnya sendiri.
Setelah berabad-abad propaganda dan kebohongan, penelitian lain tentang Marie Antoinette menunjukkan bahwa dia bukanlah wanita yang jahat dan sombong.
Namun, sebenarnya ia adalah putri yang rendah hati dari istana Austria yang sangat disiplin. Analisis catatannya sendiri, memoar teman-temannya, dan orang lain yang pernah bertemu dengannya, membuktikan hal tersebut.
Alih-alih sombong, Marie Antoinette adalah seorang wanita yang hidup dalam kurungan yang diciptakan oleh keluarganya.
Selain sejarah Marie Antoinette sebagai tokoh politik, ada kisah tentang seorang gadis yang menginginkan kehidupan yang berbeda untuk dirinya.
Kesedihan di Versailles
Saat menikah dengan Louise-Auguste dan menjadi Dauphine Prancis, dia baru berusia 14 tahun. Surat pertama yang dikirim Marie Antoinette kepada ibunya masih menunjukkan tetesan air mata wanita muda itu.
Marie Antoinette belajar bahasa Prancis. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya dia berada di tempat di mana dia tidak dapat berbicara bahasa ibunya.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Benarkah Marie Antoinette Berkata 'Biarkan Mereka Makan Kue'?