Siapakah Krishna dalam Agama Hindu dan Mengapa Tubuhnya Berwarna Biru?

By Ade S, Sabtu, 3 Agustus 2024 | 18:03 WIB
Ingin tahu mengapa Krishna digambarkan dengan kulit biru? Temukan jawabannya dalam artikel sejarah dunia ini. (Satheesh Sankaran)

Satheesh Sankaran from Pixabay" data-credit="Pixabay" data-watermark="0" data-src="https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/08/02/siapakah-krishna-dalam-agam-hind-20240802012418.jpg" />

Nationalgeographic.co.id—Dalam perjalanan sejarah dunia, kita sering kali menjumpai sosok-sosok legendaris yang kisahnya membentang lintas generasi. Salah satu yang paling menarik adalah Krishna, dewa penting dalam agama Hindu.

Kenapa menarik? Karena selain perannya yang sentral dalam mitologi, Krishna juga dikenal unik dengan warna kulitnya yang biru. Apa makna di balik warna biru ini? Mari kita telusuri bersama.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai perspektif mengenai warna kulit biru Krishna. Mulai dari interpretasi religius, filosofis, hingga penjelasan ilmiah.

Dengan demikian, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang sosok Krishna dan makna di balik warna yang menjadi ciri khasnya.

Populer dan dicintai

Siapa yang tak kenal Krishna? Sosok dewa yang satu ini begitu dicintai dan dipuja oleh umat Hindu. Dikenal sebagai inkarnasi kedelapan dari Dewa Wisnu, Krishna bukan hanya sekedar dewa biasa, namun juga seorang pahlawan legendaris yang kisahnya penuh dengan keajaiban dan petualangan.

Kisah-kisah Krishna tersebar luas dalam berbagai kitab suci Hindu, seperti Mahabharata, Bhagavad Gita, Harivamsa, dan Purana. Dalam setiap ceritanya, Krishna digambarkan sebagai sosok yang sempurna: bijaksana, sakti, dan tampan. Tak heran jika ia menjadi sosok yang begitu dikagumi dan diidolakan.

Dalam Mahabharata, kita diperkenalkan dengan Krishna sebagai sahabat karib para Pandawa. Ia berperan sebagai penasihat bijak sekaligus pahlawan yang gagah berani.

Krishna juga dikenal sebagai sosok yang mahir memainkan seruling. Bunyi serulingnya yang merdu mampu menyihir siapa saja yang mendengarnya.

Namun, melansir Britannica, kisah Krishna tidak hanya berkutat pada perang Bharatayudha. Cerita-cerita tentang masa mudanya yang penuh petualangan juga tak kalah menarik.

Sebagai anak kecil, Krishna sudah menunjukkan keistimewaannya. Dalam kisah-kisah ini, Krishna menunjukkan keahliannya dalam menggunakan senjata untuk mengalahkan musuh, setan, dan raksasa yang menakutkan.

Baca Juga: Sejarah Dunia: Mengapa Hindu Bali Bisa Berbeda dengan Hindu India?

Penyamaran ganda

Krishna, yang berasal dari kasta Yadava, dikenal sebagai bagian dari suku penggembala. Kisah kelahirannya yang menakjubkan diceritakan dalam Mahabharata. Wisnu, dewa agung Hindu, mencabut dua helai rambut dari kepalanya, satu putih dan satu hitam.

Rambut hitam tersebut kemudian ditanamkan ke dalam rahim Devaki, seorang putri dari kota Mathura. Dengan demikian, Krishna lahir dalam keluarga Pandawa, dengan Vasudeva sebagai ayah duniawinya.

Namun, Kamsa, saudara laki-laki Devaki, mendapat peringatan bahwa anak kedelapan Devaki akan menjadi penyebab kematiannya. Karena itu, Kamsa bertekad untuk membunuh setiap anak kedelapan yang lahir dari Devaki, sebuah tindakan kejam yang telah ia lakukan tujuh kali sebelum Krishna lahir.

Beruntung, Vasudeva berhasil menyembunyikan Krishna di desa terpencil Vrindavana, tempat Krishna dibesarkan sebagai penggembala sederhana yang dikenal sebagai Govinda.

Di sana, Krishna menikmati masa kecil yang penuh kebahagiaan dan memikat hati banyak gopi atau penggembala wanita dengan penampilannya yang menawan, pesona yang ceria, serta keahliannya dalam musik dan tarian.

"Kisah Krishna juga mengandung elemen penyamaran ganda: sebagai dewa yang menyamar sebagai manusia biasa dan sebagai pangeran yang menyamar sebagai rakyat jelata," tulis Mark Cartwright di laman World History.

Mitos-mitos ini penuh dengan metafora penyamaran, seperti percikan api dalam tumpukan abu atau pedang sakti dalam sarungnya. Hal ini mengisyaratkan peran ganda Krishna sebagai pembalas perbuatan manusia sekaligus pembawa pencerahan.

Belasan ribu istri

Masa kecil Krishna dihabiskan di desa Vrindavana bersama orang tua angkatnya, Nanda dan Yashoda. Di sana, ia tumbuh bersama saudara perempuannya, Subhadra, dan saudara laki-lakinya yang gagah, Balarama. Kehidupan di Vrindavana penuh dengan suka cita dan petualangan, membentuk kepribadian Krishna yang ceria dan penuh kasih.

Namun, sosok yang paling dekat dengan hati Krishna adalah Radha. Seorang gadis penggembala yang kecantikannya dan kesetiaannya membuat Krishna terpikat.

Baca Juga: Perbedaan Hindu Bali dan Hindu India yang Belum Banyak Orang Pahami

Kisah cinta mereka begitu romantis dan penuh makna sehingga menjadi inspirasi bagi banyak penyair dan musisi selama berabad-abad. Meskipun beberapa sumber menyebutkan bahwa mereka menikah secara rahasia, hubungan mereka tetap menjadi misteri yang menarik bagi banyak orang.

"Selain Radha, Krishna juga memiliki banyak istri. Tradisi menyebutkan bahwa dewa ini memiliki 16.108 istri dan 180.000 putra," papar Cartwright.

Ratu Rukmini, perwujudan Dewi Lakshmi, adalah salah satu istri yang paling dicintai. Pernikahan mereka dianggap sebagai penyatuan antara kecantikan dan kekuatan. Dari pernikahan ini, lahirlah Pradyumna, seorang putra yang gagah berani, dan Carumati, seorang putri yang cantik jelita.

Sang pahlawan yang tak terkalahkan

Masa muda Krishna bukan hanya tentang bermain seruling dan mencintai Radha. Sang dewa ini juga dikenal sebagai pahlawan perkasa yang tak kenal takut. Petualangannya penuh dengan aksi heroik, mengalahkan para monster dan musuh-musuhnya yang kejam.

Sejak kecil, Krishna sudah menunjukkan kekuatannya. Ia dengan mudah mengalahkan raksasa perempuan Putana yang berniat meracuninya. Petualangannya berlanjut dengan menjinakkan banteng raksasa dan ular kaliya yang ganas. Bahkan, ia berhasil mengalahkan raja kuda Hayas yang sangat kuat.

Kamsa, paman Krishna yang kejam, juga menjadi korban kehebatannya. Dengan satu ayunan cakra, Kamsa tewas dan Krishna pun menjadi raja Mathura. Petualangannya terus berlanjut dengan mengalahkan berbagai macam makhluk jahat, seperti raksasa Muru dan anak buahnya, Pralamba si raksasa kuat, Naraka si penculik wanita, dan Pancajana si setan laut.

Krishna bukan hanya seorang pejuang yang tangguh, tetapi juga memiliki kekuatan magis yang luar biasa. Ia pernah mengangkat gunung Govardhana untuk melindungi penduduk desa dari hujan badai yang dikirim oleh Dewa Indra. Ia juga berhasil menaklukkan kota terapung Saubha dan mengalahkan Dewa Varuna. Bahkan, ia berani mencuri cakram ilahi milik Dewa Agni.

Meskipun dikenal sebagai pahlawan, tindakan Krishna terkadang juga menimbulkan kontroversi. Ia pernah menimbulkan kekacauan di beberapa kerajaan, seperti Gandhara, Bhoja, dan Kalinga. Namun, bagi para pengikutnya, tindakan Krishna selalu memiliki alasan yang kuat dan bertujuan untuk menegakkan keadilan.

Persahabatan dengan Arjuna

Dalam perang besar Bharatayudha, kita mengenal sosok Krishna sebagai kusir bagi Arjuna, sang kesatria Pandawa. Hubungan keduanya bukan sekadar hubungan antara kusir dan majikan, melainkan persahabatan sejati yang mendalam. Di tengah gempita perang, Krishna memberikan wejangan-wejangan bijak kepada Arjuna melalui kitab suci Bhagavad Gita.

Baca Juga: Hanoman, Dewa Berwajah Kera dan Bertubuh Manusia dalam Mitologi Hindu

Dalam Bhagavad Gita, Krishna mengungkapkan rahasia kehidupan dan kematian. Ia menjelaskan bahwa jiwa adalah abadi, tidak terikat oleh kelahiran dan kematian. Ajaran-ajaran Krishna dalam kitab suci ini telah menginspirasi jutaan orang selama berabad-abad dan menjadi salah satu teks filosofis paling berpengaruh di dunia.

Selain sebagai sahabat Arjuna, Krishna juga digambarkan sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta. Dalam Bhagavad Gita, Krishna menyatakan bahwa segala sesuatu berasal dari-Nya dan ada di dalam-Nya. "Arjuna pun mengakui keilahian Krishna dan menyebutnya sebagai sumber dari segala sesuatu," ujar Cartwright.

Krishna membangun kota Dvaraka sebagai pusat pemerintahannya. Kota ini dikenal sebagai kota yang megah dan indah. Namun, setelah kematian Krishna, kota Dvaraka tenggelam ke dasar laut. Kisah tenggelamnya Dvaraka menjadi salah satu misteri yang menarik dalam mitologi Hindu.

Selain membangun kota Dvaraka, Krishna juga terlibat dalam berbagai petualangan yang menakjubkan. Ia pernah mencuri pohon Parijata, sebuah pohon surgawi yang sangat indah, dari Indra, raja para dewa. Aksi berani Krishna ini menunjukkan kekuatan dan keberaniannya sebagai seorang dewa.

Ingin tahu mengapa Krishna digambarkan dengan kulit biru? Temukan jawabannya dalam artikel sejarah dunia ini. (pdhariya103)
pdhariya103 from Pixabay" data-credit="Pixabay" data-watermark="0" data-src="https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/08/02/lord-krishna-8083043_1280jpg-20240802012529.jpg" />

Kulit biru Krishna dalam mitologi dan sains

Sosok Krishna sendiri sering digambarkan dengan kulit berwarna biru tua. Padahal, secara etimologis, nama "Krishna" sendiri berarti "hitam" atau "gelap". Lalu, mengapa terjadi perbedaan ini? Dan apa sebenarnya makna di balik warna biru yang begitu erat kaitannya dengan sosok dewa yang satu ini?

Dalam teks-teks Veda, Krishna sering digambarkan sebagai dewa berkulit gelap, bahkan dalam seni tradisional seperti patta chitras di Odisha. Namun, seiring berjalannya waktu, representasi visual Krishna mengalami perubahan. Warna kulitnya yang awalnya hitam, perlahan bertransformasi menjadi biru tua. Perubahan ini bukan tanpa alasan.

Warna biru memiliki makna spiritual yang mendalam dalam agama Hindu. Biru sering dikaitkan dengan langit yang luas dan tak berbatas. Swami Chinmayananda menjelaskan bahwa warna biru melambangkan sesuatu yang melampaui pemahaman manusia, sesuatu yang tak terukur dan tak terbatas.

Dikarenakan Krishna dianggap sebagai entitas yang maha luas dan melampaui segala sesuatu, seperti dilansir dari laman Down To Earth, maka warna biru menjadi simbol yang tepat untuk menggambarkan-Nya.

Beberapa aliran dalam Hindu percaya bahwa warna biru pada kulit Krishna bukan sekadar warna fisik, melainkan manifestasi dari aura spiritual-Nya. Dalam Bhagavad Gita, Krishna menyatakan bahwa bentuk aslinya hanya dapat dilihat oleh para bhakta sejati.

Baca Juga: Kuasa Sejagat, Siapa Batara Guru di Mitologi Batak, Jawa, dan Bugis?

Bagi mereka yang telah mencapai tingkat spiritual yang tinggi, Krishna akan tampak dalam bentuk yang paling murni dan indah, dengan kulit berwarna biru.

Dalam dunia medis, kondisi kulit berwarna biru dikenal sebagai methemoglobinemia. Kondisi ini terjadi ketika hemoglobin, protein dalam darah yang membawa oksigen, mengalami perubahan sehingga tidak dapat mengikat oksigen dengan baik. Akibatnya, darah dan kulit akan terlihat kebiruan.

Sebagian besar dari kita memiliki kurang dari 1% methemoglobin. Kulit menjadi berwarna kebiruan ketika tingkat tersebut naik menjadi 10-20%.

Salah satu kasus methemoglobinemia yang paling terkenal adalah keluarga Fugate di Kentucky. Selama beberapa generasi, anggota keluarga ini memiliki kulit berwarna biru.

Penyebabnya adalah mutasi genetik yang diturunkan secara turun-temurun. Meskipun memiliki kondisi yang unik, sebagian besar anggota keluarga Fugate hidup sehat dan panjang umur.

Selain faktor genetik, methemoglobinemia juga bisa disebabkan oleh paparan bahan kimia tertentu, seperti nitrat yang terdapat dalam air tanah yang tercemar. Kasus bayi biru pernah dilaporkan di beberapa negara akibat konsumsi air yang terkontaminasi nitrat.

Dewa yang Abadi dalam Seni dan Hati Umat

Pemujaan terhadap Dewa Krishna telah berlangsung selama berabad-abad dan terus berkembang hingga saat ini. Sosoknya yang penuh pesona dan kisah-kisahnya yang inspiratif membuatnya menjadi salah satu dewa Hindu yang paling populer.

Berbagai festival diselenggarakan untuk menghormati Krishna. Salah satu yang paling terkenal adalah Ratha-Yatra di Puri. Festival ini menceritakan kisah perjalanan Krishna kembali ke Vrindavana bersama Radha. Ribuan umat Hindu berkumpul untuk menarik kereta raksasa yang membawa arca Krishna, Balarama, dan Subhadra.

Krishna Janmashtami adalah perayaan yang paling dinantikan bagi para pemuja Krishna. Pada hari ini, umat Hindu memperingati kelahiran Krishna dengan berbagai kegiatan, seperti puasa, doa, dan persembahan makanan. Pada tengah malam, menyalakan sumbu yang direndam dalam ghee (mentega murni) dalam ritual yang dikenal sebagai arati.

Dalam seni Hindu, Krishna sering digambarkan dengan ciri-ciri yang khas:

* Kulit Gelap: Kulit Krishna biasanya digambarkan berwarna biru tua atau hitam, melambangkan alam semesta yang tak terbatas.* Senjata Sakti: Cakram cakra Vajranabha dan gada Kaumodaki adalah dua senjata utama Krishna yang sering digambarkan dalam seni.* Pakaian Khas: Krishna biasanya mengenakan pakaian berwarna kuning cerah dan mahkota yang dihiasi bulu merak.* Seruling: Seruling menjadi simbol cinta dan kasih sayang yang begitu melekat pada sosok Krishna.* Sapi: Sebagai penggembala sapi, Krishna sering digambarkan bersama sapi-sapi kesayangannya.

Dalam seni Khmer, adegan paling populer dari petualangan Krishna adalah pengangkatan Gunung Govardhana, dan dewa tersebut seringkali diwakili dalam patung arsitektur di situs-situs terkenal seperti Angkor Wat.

Dalam perjalanan mengungkap misteri di balik warna biru pada sosok Krishna dalam agama Hindu, kita menemukan bahwa Sejarah Dunia telah mencatat beragam interpretasi yang saling melengkapi. Warna biru ini tidak hanya menjadi ciri khas visual, tetapi juga menjadi jembatan bagi manusia untuk memahami konsep-konsep abstrak seperti keilahian, kosmos, dan spiritualitas.