Kisah-kisah Naga dalam Sejarah Dunia Kuno yang Memikat Imajinasi

By Sysilia Tanhati, Jumat, 9 Agustus 2024 | 14:00 WIB
Naga muncul di hampir setiap budaya dalam sejarah dunia. Beberapa peneliti berpendapat bahwa naga lahir dari ketakutan paling mendasar kita. (Utagawa Kuniyoshi)

Ancalagon juga ditakuti karena napas apinya, kiasan naga klasik dengan sejarah yang menarik.

“Napas naga yang berapi-api merupakan inovasi dari Surat Aleksander Agung kepada Aristoteles,” kata Nevins. Kisah fiksi tentang petualangan Aleksander Agung menyebutkan ular raksasa dengan napas “seperti obor yang menyala.”

Ryujin—dewa naga tertinggi di lautan dalam mitologi Jepang

Salah satu dewa terkuat dalam mitologi Jepang adalah Ryujin, dewa naga yang menakutkan di lautan. Ia dikenal karena kemampuannya mengendalikan badai dan semua kehidupan laut.

Pengaruh Ryujin meluas ke berbagai karakter dan latar fiksi. Terutama yang menginspirasi Istana Naga bawah laut yang ditampilkan dalam serial anime populer “One Piece”.

Ryujin adalah contoh langka naga Jepang yang dikaitkan dengan api. Hal tersebut menunjukkan bahwa elemen desainnya mungkin telah memengaruhi makhluk ikonik Godzilla.

Selain itu, Ryujin dianggap sebagai tokoh leluhur Keluarga Kekaisaran Jepang, yang menelusuri garis keturunannya kembali ke Kaisar Jimmu (711 – 585 SM). Ia adalah penguasa pertama Jepang yang legendaris dan cicit Ryujin.

Ngwhi—Naga asli dalam mitologi kuno

Ngwhi dapat dianggap sebagai naga asli. Berasal dari 4.000 hingga 6.000 tahun yang lalu, Ngwhi (“ular”) digambarkan sebagai binatang berkepala tiga yang menculik ternak. Dalam beberapa cerita, ia juga dikisahkan menculik wanita.

Hal ini bisa jadi asal mula kiasan budaya populer yang familiar tentang naga yang menculik putri. Pada akhirnya, monster berkepala banyak itu dikalahkan oleh seorang pahlawan yang diberdayakan oleh minuman memabukkan dan dibantu oleh dewa langit.

Saat ini, jejak cerita ini dapat ditemukan di mana-mana. Misalnya mitos Nordik tentang dewa petir Thor yang menangkap ular raksasa Jormungandr menggunakan kepala lembu sebagai umpan.

Baca Juga: Ryujin, Dewa Naga dalam Mitologi Jepang, Sang Perkasa yang 'Labil'