Nationalgeographic.co.id—Cacar monyet adalah penyakit virus yang mirip dengan cacar (smallpox).
Penyakit ini menyebabkan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam seperti lesi. Lesi dapat muncul di atau dekat alat kelamin atau anus dan di area lain.
Mengutip dari laman Healthline, cacar monyet merupakan penyakit zoonosis. Artinya penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Penyakit ini juga dapat ditularkan dari satu manusia ke manusia lainnya.
Ada dua jenis virus cacar monyet yang berbeda, yaitu virus Afrika Barat dan virus Cekungan Kongo.
Sebelum tahun 2022, sebagian besar kasus cacar monyet terjadi di Afrika bagian tengah dan barat.
Namun, kasus cacar monyet yang disebabkan oleh virus Afrika Barat telah dilaporkan di 94 negara di seluruh dunia, termasuk di area yang biasanya tidak mengalaminya.
Di mana cacar monyet ditemukan?
Dulu, virus cacar monyet terutama aktif di daerah tropis, pedesaan di Afrika bagian tengah dan barat. Sejak 1970, virus ini telah muncul di negara-negara berikut:
- Benin,
- Kamerun,
- Republik Afrika Tengah,
- Pantai Gading,
- Republik Demokratik Kongo,
- Gabon,
- Liberia,
- Nigeria,
- Republik Kongo,
- Sierra Leone,
- Sudan Selatan.
Secara historis, sebagian besar kasus cacar monyet yang dilaporkan berasal dari daerah pedesaan Republik Demokratik Kongo.
Namun, hingga Agustus 2022, kasus cacar monyet telah dilaporkan di 87 negara lain tempat virus tersebut biasanya tidak muncul. Total 39.434 kasus dilaporkan di seluruh dunia.
Baca Juga: Virus West Nile: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
Selain itu, pada 23 Juli 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan wabah cacar monyet sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia.