Gejala cacar monyet umumnya berlangsung selama 2 hingga 4 minggu dan hilang tanpa pengobatan.
Komplikasi potensial akibat cacar monyet
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat cacar monyet meliputi:
- bronkopneumonia,
- sepsis,
- radang jaringan otak, yang juga dikenal sebagai ensefalitis,
- infeksi kornea, lapisan luar mata yang bening,
- infeksi sekunder,
- infeksi pada kornea dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.
Pada kasus yang parah, lesi dapat menyatu. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya sebagian besar kulit.
Bagaimana penularan cacar monyet?
Cacar monyet menyebar melalui kontak langsung dengan virus melalui:
Baca Juga: Polusi Limbah Air Pesisir Bisa Terangkat ke Udara dan Ancam Pernapasan
- darah,
- cairan tubuh,
- lesi kulit atau mukosa,
- droplet pernapasan, untuk kontak antarmanusia.
Cacar juga dapat menyebar melalui kontak dengan benda, kain, atau permukaan yang mengandung virus cacar monyet.
Ibu yang sedang hamil juga dapat menularkan virus ke janinnya melalui plasenta.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), virus cacar monyet juga dapat menyebar melalui kontak intim, yang meliputi:
- berpelukan, memijat, atau berciuman,
- hubungan seksual oral, anal, atau vaginal,
- menyentuh alat kelamin atau anus seseorang yang terinfeksi virus cacar monyet,
- kontak tatap muka dalam waktu lama,
- menyentuh benda saat berhubungan seks yang mengandung virus cacar monyet, seperti sprei, handuk, atau mainan seks.
Penularan juga dapat terjadi melalui:
- gigitan dan cakaran dari hewan yang terinfeksi cacar monyet,
- mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi cacar monyet.
Apakah cacar monyet mematikan?