Selidik Pedang-Pedang Legendaris dari Mitologi Yunani hingga Jepang

By Sysilia Tanhati, Rabu, 21 Agustus 2024 | 17:00 WIB
Tokoh-tokoh dalam mitologi Yunani hingga Jepang membawa pedang legendaris. Pedang membantu mereka melakukan tindakan kepahlawanan. (Sebastiano Ricci/ Public domain)

Pedang tersebut (yang saat itu masih disebut sebagai Ame-no-Murakumo) diberikan kepada seorang prajurit bernama Yamato Takeru. Menurut cerita, Takeru sedang berburu. Saat itu seorang panglima perang lawan melihat kesempatan untuk membunuhnya dengan membakar rumput tinggi dan mencegahnya melarikan diri.

Kusanagi-no-Tsurugi adalah pedang legendaris di Kekaisaran Jepang. Pedang ini merupakan salah satu dari tiga Imperial Regalia dan dikatakan mewakili keberanian. (Public Domain)

Namun, Ame-no-Murakumo memberi penggunanya kekuatan untuk mengendalikan angin. Hal ini dialami Takeru saat ia mencoba memotong rumput untuk meredakan api. Dengan ayunan yang cekatan, ia mengirimkan hembusan angin untuk mendorong api menjauh darinya dan kembali ke arah musuhnya.

Untuk mengenang prestasi ini, ia menamai pedang legendaris itu Kusanagi-no-Tsurugi atau “Pemotong Rumput”.

Baik Kusanagi-no-Tsurugi maupun Ame-no-Habakiri dikenal dalam mitologi Jepang menyerupai tsurugi atau ken, pedang bermata dua berbilah lurus. Keduanya bukan tachi atau katana yang lebih khas. Media modern sering menggambarkan senjata-senjata ini sehingga lebih menyerupai desain Jepang.

Asi: pedang legendaris Rudra dalam mitologi India

Tidak seperti kebanyakan pedang lain yang telah kita bahas di sini, Asi murni berasal dari alam mitos. Kisahnya dirinci dalam Shanti Parva dari Mahabharata dari India kuno. Sebelum manusia diciptakan, alam semesta berada dalam kekacauan — tema umum dalam banyak mitos kuno. Para dewa, atau deva, sedang berjuang melawan para setan, atau asura.

Para deva dalam keadaan yang cukup buruk, jadi mereka meminta bantuan kepada dewa tertinggi Brahma. Ia melakukan pengorbanan untuk menciptakan senjata purba yang paling hebat. Senjata itu terwujud dalam bentuk binatang bergigi silet yang bersinar lebih terang daripada benda apa pun di langit. Makhluk itu kemudian berubah menjadi pedang Asi.

Rudra, dewa badai dan salah satu avatar Siwa, mengambil pedang ini dan seorang diri mengalahkan pasukan asura. Rudra menegaskan kembali kekuasaannya atas dunia sehingga manusia dapat hidup dalam damai. Dunia pertama kali dibersihkan dalam banjir, lalu pedang Asi diwariskan ke tangan Manu, sosok yang dianalogikan seperti Nuh.