'Anak Haram' yang Mampu Menjelma Raja Jawa, Siapakah Ken Arok?

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 26 Agustus 2024 | 09:39 WIB
(Ilustrasi) Ken Arok disebut penjelmaan Wisnu dan didaku sebagai anak Siwa dengan mukizat mampu mengeluarkann sinar. (wikipedia)

Motif pembunuhan Tunggul Ametung oleh Ken Arok mungkin pertama-tama soal cinta, atau kedua mugkin menyangkut hak waris. Sebagai anak yang dilahirkan di luar perkawinan, atau anak dari selir yang tidak dimasukkan ke dalam puri, tentu Ken Arok tidak berhak atas warisan apa-apa, terlebih jika Tunggul Ametung mempuyai anak dan istri utama.

Dalam kitab Pararaton disebutkan bahwa ‘dewa Brahma miling-milig karena ingin mempuyai anak,’ dapat ditafsirkan bahwa Tunggul Ametung mungkin belum menetapka istri utama sebelum memperistrika Ken Dedes.

Maka setelah Tunggul Ametung memperistrikan Ken Dedes dan mungkin mejadikannya istri utama lalu kemudian ia mengandung, Ken Arok merencanakan pembunuhan atas ayahnya sebelum si bayi lahir.

Setelah ia berhasil merebut posisi Tunggul Ametung, baru segala kekuasaa dan warisan wilayah Tumapel jatuh kepadaya, bukan ke anak yang dikandung Ken Dedes.

Ken Arok disebut penjelmaan Wisnu dan didaku sebagai anak Siwa dengan mukizat mampu mengeluarkann sinnar, memang sudah sesuai dengan anggapan nenek moyang kita bahwa raja harus mempunyai sifat-sifat kedewaan.

Banyak berbagai prasasti yang menunjukkan bahwa raja sangat memperhatikan keluh kesah rakyatnya dan tidak memerintah secara sewenang-wenang. Satu hal yang bertentangan dalam penggambaran hidup Ken Arok yakni masa mudanya yang dilukiska sebagai pencuri, pembegal, pembunuh, dan pemerkosa.

Ia melakukan hal-hal yang jauh dari penggambaran ideal seorang raja sebagaimana tertulis dalam kitab Ramayana Kakawin yang menyebut bahwa raja harus memiliki sifat-sifat delapan orang dewa penjaga mata angin, yang pokoknya harus berbudi luhur, adil, bijaksana, dan pemurah.

Baca Juga: Asteroid 'Pemusnah' Dinosaurus Terbentuk di Lapisan Luar Tata Surya