Siapa Sebenarnya Lilith, Istri Pertama Adam dalam Literatur Yahudi-Kristen?

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 27 Agustus 2024 | 14:30 WIB
(Ilustrasi) Adam dan Hawa terusir dari surga. (History Define )

Menurut Koltuv, "Alkitab menyebut Lilith hanya sekali sebagai penghuni tempat-tempat kosong" (Yesaya 34:14). Seperti yang dijelaskan Koltuv, sama seperti "Shekina dianggap sebagai aspek feminin dari Tuhan, Lilith dipandang sebagai sisi feminin dari Samael, Sang Iblis.

Bagi laki-laki, Lilith digambarkan sebagai penyihir yang menggoda, succubus yang mematikan, dan ibu yang mencekik. Semetara bagi wanita, dia adalah bayangan gelap dari diri mereka sendiri.

Lilith juga dikenal dari Alfabet Ben Sira,  teks anonim dari Abad Pertengahan yang terinspirasi oleh Kitab Sirakh dan ditulis di sebuah negara Muslim antara tahun 700 dan 1000.

Dalam Alabet Ben Sira juga disebutkan bahwa Lilith merupakan istri pertama Adam meskipun keduanya sering berselisih dan juga ada  penggambaran menyeluruh tentang hidupnya.

Berdasarkan kisah penciptaan, terdapat kisah berbeda tentang bagaimana Tuhan menciptakan pria dan wanita pertama, setidaknya jika diamati lebih dekat. Setelah menciptakan laki-laki dari debu tanah, Tuhan kemudian menciptakan perempuan dari laki-laki.

Adam selalu ingin memegang kendali, dan Lilith juga menginginkan pergantian posisi seksual yang mendominasi (laki-laki di atas, perempuan di bawah). Lilith memutuskan untuk meninggalkan Adam setelah masalah mereka menjadi terlalu berat untuk ditanggung. Dia menyebut nama Tuhan dan terbang ke udara, meninggalkan Adam sendirian di Taman Eden.

Ketika dia menolak untuk kembali ke suaminya, Tuhan mengirimkan tiga malaikat (Senoi, Sansenoi, dan Sammangelof) untuk mengejarnya. Para malaikat itu memberi mereka perintah untuk membawanya kembali secara paksa.

Namun, ketika para malaikat menemukannya di Laut Merah, mereka tidak dapat memaksanya untuk mengikuti atau membujuknya kembali.

Akhirnya, kesepakatan aneh tercapai di mana Lilith setuju untuk tidak menyakiti bayi jika mereka dijaga oleh jimat bertuliskan nama tiga malaikat. 

Dalam Talmud Babilonia, para rabi percaya bahwa Lilith memiliki "sayap dan bisa mempengaruhi hasil kehamilan." Ia dianggap sebagai penyebab "para pria mimpi basah di malam hari dan terciptalah bayi setan".

Awalnya, Lilith adalah dewi kuno yang hanya dikenal sebagai ibu yang mengerikan, Lilith dari tradisi Talmudik-Rabbinik dan Graeco-Byzantium mengambil aspek ganda, sebagai pelacur suci selain ibu yang mengerikan.

Baca Juga: Benarkah Lilith, Perempuan Istri Pertama Adam dalam Mitologi Mesopotamia?