Sudah Masuk ke Indonesia, Bagaimana Cara Mengobati Cacar Monyet?

By Ade S, Sabtu, 31 Agustus 2024 | 14:00 WIB
Cacar monyet sudah jadi ancaman di Indonesia. Simak tips mencegah dan mengobati cacar monyet agar Anda dan keluarga tetap sehat. (CDC's Public Health Image Library)

Nationalgeographic.co.id—Monkeypox, mpox, atau cacar monyet, penyakit yang sempat menjadi sorotan dunia, kini telah menginjakkan kaki di Indonesia.

Virus yang awalnya dianggap langka ini perlahan tapi pasti menyebar, menebar kekhawatiran di kalangan masyarakat. Gejala yang mirip cacar air, ditambah dengan potensi komplikasi yang serius, membuat penyakit ini semakin mengkhawatirkan.

Lantas, apa yang harus dilakukan jika terpapar atau bahkan terinfeksi cacar monyet? Bagaimana cara mengobati penyakit ini agar cepat sembuh dan mencegah penularan lebih lanjut? Temukan jawabannya dalam artikel ini.

Cacar monyet di Indonesia

Melansir Antara, kasus cacar monyet pertama di Indonesia terdeteksi pada tahun 2022 pada seorang pria berusia 27 tahun dengan riwayat perjalanan ke beberapa negara di Eropa. Pasien mengalami gejala awal pada tanggal 11 Agustus, kemudian mengalami demam tinggi dan pembesaran kelenjar getah bening beberapa hari kemudian.

Ruam-ruam khas cacar monyet mulai muncul di beberapa bagian tubuhnya pada tanggal 16 Agustus. Setelah menjalani pemeriksaan medis dan tes PCR, hasil positif cacar monyet keluar pada tanggal 19 Agustus. Kemenkes kemudian mengumumkan masuknya virus cacar monyet ke Indonesia dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

Hingga tanggal 17 Agustus 2024, tercatat 88 kasus cacar monyet di Indonesia, dengan sebagian besar kasus telah dinyatakan sembuh. Kasus-kasus ini tersebar di beberapa provinsi, dengan DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus terbanyak.

Penting untuk diketahui bahwa terdapat dua jenis clade cacar monyet yang ditemukan di Indonesia, yaitu clade I dari Afrika Tengah dan clade II dari Afrika Barat.

Masing-masing clade memiliki subclade dengan tingkat kematian yang berbeda dan cara penularan yang bervariasi. Sebagian besar kasus penularan di Indonesia terjadi melalui kontak seksual.

Penyebaran cacar monyet

Cacar monyet umumnya menyebar melalui kontak langsung dengan ruam atau lecet seseorang yang terinfeksi virus. Selain itu, seperti dilansir dari laman nyc.gov, virus ini juga dapat menular melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur, atau barang pribadi lainnya yang digunakan oleh penderita.

Baca Juga: Sejarah Dunia: Lembaran Hitam Monkeypox yang Mengancam Global

Bahkan, tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi dapat menjadi media penularan, terutama dalam kontak dekat dan dalam waktu yang lama. Masa penularan berlangsung hingga semua keropeng pada lecet benar-benar lepas dan kulit baru terbentuk.

Virus cacar monyet telah ditemukan pada beberapa cairan tubuh seperti air liur, semen, urin, dan feses. Kemungkinan penularan melalui cairan-cairan ini masih terus diteliti, namun hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang terinfeksi berpotensi menularkan virus bahkan setelah gejala mereda.

Untuk memastikan diagnosis, penyedia layanan kesehatan akan mengambil sampel dari lecet untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Selama menunggu hasil tes, sangat penting untuk menghindari kontak fisik dengan orang lain, termasuk aktivitas seksual, dan mengikuti semua anjuran yang diberikan oleh petugas kesehatan. Jika hasil tes positif, maka tindakan pencegahan yang ketat harus terus dilakukan.

Kapan harus isolasi diri?

Waktu yang tepat untuk mengisolasi diri saat terjangkit cacar monyet tergantung pada gejala yang Anda alami. Jika Anda mengalami demam, menggigil, atau gejala pernapasan seperti batuk, bersin, pilek, atau sakit tenggorokan, sebaiknya Anda segera mengisolasi diri di rumah.

Dalam kondisi tersebut, menghindari kontak dengan siapa pun, termasuk anggota keluarga Anda, hingga gejala-gejala tersebut hilang tanpa bantuan obat penurun demam atau obat lainnya. Hindari pula kunjungan dari orang lain.

Namun, jika Anda tidak dapat mengisolasi diri secara total atau perlu meninggalkan rumah untuk keperluan mendesak seperti berobat atau membeli kebutuhan pokok, pastikan Anda selalu mengenakan masker yang menutupi mulut dan hidung serta menutupi ruam atau lecet dengan pakaian atau perban.

Jika Anda tidak mengalami demam, menggigil, atau gejala pernapasan, dan Anda dapat selalu mengikuti protokol pencegahan seperti yang disebutkan di atas, maka Anda tidak perlu mengisolasi diri secara penuh.

Pencegahan penularan saat mengidap cacar monyet

Jika Anda terjangkit cacar monyet, sangat penting untuk melakukan tindakan pencegahan yang ketat hingga semua lecet benar-benar sembuh dan kulit baru terbentuk. Proses penyembuhan ini bisa memakan waktu sekitar dua hingga empat minggu setelah ruam pertama muncul.

Selama periode ini, hindari segala bentuk kontak fisik yang dekat dengan orang lain, termasuk hubungan seksual, berpelukan, atau berciuman. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau gunakan hand sanitizer untuk mencegah penyebaran virus.

Baca Juga: Cacar Monyet: Bisakah Kita Selamat Jika Sudah Terinfeksi Virus Mpox?

Jika Anda tidak mengalami demam atau gejala pernapasan, Anda boleh berinteraksi dengan orang lain di rumah dengan catatan Anda selalu menutupi seluruh ruam dan lecet dengan pakaian atau perban.

Selain itu, gunakan masker wajah yang pas dan jaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain. Saat berada di tempat umum, hindari kontak fisik dengan orang lain dan pastikan untuk membersihkan permukaan yang sering disentuh.

Jangan berbagi barang pribadi seperti pakaian, handuk, atau peralatan makan dengan orang lain. Sebagai tindakan pencegahan tambahan, hindari kontak dekat dengan hewan peliharaan, terutama hewan pengerat.

Meskipun sebagian besar gejala sudah hilang, tetap disarankan untuk menggunakan kondom selama berhubungan seks dalam jangka waktu delapan minggu setelah sembuh.

Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan penularan virus melalui cairan tubuh. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat membantu mencegah penyebaran cacar monyet ke orang lain.

Perkembangan lesi nekrotik cacar monyet setelah mengalami cedera tusukan jarum. (João P. Caldas, Sofia R. Valdoleiros, Sandra Rebelo, and Margarida Tavares)

Mencuci dan membersihkan pakaian saat terinfeksi cacar monyet

Untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet melalui pakaian dan benda-benda lainnya, ada beberapa langkah penting yang perlu Anda lakukan. Saat membersihkan ruam atau lecet, pastikan Anda selalu mengenakan sarung tangan sekali pakai dan mencuci tangan setelahnya.

Setelah menyentuh pakaian, linen, atau permukaan yang terkontaminasi, segera cuci tangan Anda dengan sabun dan air atau gunakan hand sanitizer. Jika Anda berbagi kamar mandi, bersihkan dan disinfeksi semua permukaan yang mungkin terkontaminasi, seperti wastafel, toilet, dan keran, terutama setelah menggunakannya.

Gunakanlah produk pembersih rumah tangga biasa untuk membersihkan dan mendisinfeksi. Cucilah piring dan peralatan makan dengan air hangat dan sabun atau masukkan ke dalam mesin cuci piring.

Limbah medis seperti perban bekas harus dimasukkan ke dalam kantong plastik kedap air sebelum dibuang. Untuk pakaian, sprei, dan handuk kotor, pisahkan dari pakaian lainnya dan masukkan ke dalam kantong laundry terpisah.

Baca Juga: Cacar Monyet Virus Zoonosis, Bukan Penyakit dari Hubungan Homoseksual

Perawatan dan pengobatan cacar monyet

Saat ini, belum ada obat khusus yang dirancang khusus untuk mengobati cacar monyet. Namun, jenis dan intensitas perawatan yang Anda butuhkan akan disesuaikan dengan kondisi Anda, seperti seberapa parah gejala yang Anda alami, lokasi ruam, dan kondisi kesehatan dasar Anda.

Penting untuk diingat bahwa orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV, ibu hamil, atau mereka yang memiliki riwayat masalah kulit, cenderung mengalami gejala yang lebih parah.

Meskipun demikian, ada beberapa pilihan pengobatan yang mungkin diberikan oleh dokter. Salah satu obat antivirus yang telah disetujui untuk mengobati cacar air, yaitu tecovirimat (TPOXX), dapat digunakan untuk mengobati kasus cacar monyet yang parah atau pada individu dengan risiko tinggi.

Selain TPOXX, dokter juga mungkin meresepkan obat-obatan lain untuk meredakan gejala seperti nyeri, bengkak, dan gatal.

Jika Anda mengalami gejala yang semakin memburuk, seperti demam tinggi, peningkatan jumlah luka, kesulitan bernapas, atau nyeri yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, segera hubungi dokter Anda.

Jika Anda tidak memiliki dokter pribadi, Anda dapat menghubungi layanan kesehatan di kota Anda. Ingatlah, penting untuk segera mencari perawatan medis jika kondisi Anda memburuk.

Merawat diri sendiri saat mengalami gejala cacar monyet

Untuk meredakan gejala cacar monyet dan mempercepat proses penyembuhan, Anda dapat melakukan beberapa perawatan mandiri. Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan banyak minum air putih atau cairan lainnya, terutama jika Anda mengalami diare. Jaga kebersihan ruam dan lecet agar tidak terinfeksi dengan cara menjaga area tersebut tetap kering.

Untuk mengurangi rasa sakit dan gatal, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol sesuai dengan dosis yang tertera. Obat antihistamin, losion calamine, atau mandi oatmeal juga dapat membantu meredakan gatal.

Jika Anda mengalami lecet di mulut, berkumur dengan air garam hangat atau menggunakan obat kumur tanpa alkohol dapat membantu menjaga kebersihan mulut. Anda juga bisa mengonsumsi es loli atau es serut untuk meredakan nyeri. Untuk lecet di area anus atau genital, mandi sitz hangat dan penggunaan salep atau gel pereda nyeri dapat memberikan kenyamanan.

Jika Anda mengalami kesulitan buang air besar, konsumsi pelembut tinja dapat membantu. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat-obatan apa pun.

Cacar monyet memang menjadi ancaman serius, namun dengan pengetahuan yang cukup dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat mengatasi penyakit ini. Ingatlah untuk selalu menjaga kebersihan, menghindari kontak erat dengan penderita, dan segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan.