Derveni Krater, Sebuah Mahakarya Logam dari Peradaban Yunani Kuno

By Ricky Jenihansen, Minggu, 8 September 2024 | 12:00 WIB
Derveni Krater adalah salah satu bejana logam paling rumit dari peradaban Yunani kuno yang pernah ditemukan. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Derveni Krater, sebuah mahakarya logam dari peradaban Yunani kuno yang kini dipamerkan di Museum Arkeologi Thessaloniki.

Mahakarya logam ini adalah salah satu bejana logam paling rumit dari Yunani kuno yang pernah ditemukan.

Derveni Krater ditemukan pada tahun 1962 di sebuah makam Makedonia yang masih utuh dari akhir abad ke-4 SM di Derveni tidak jauh dari Thessaloniki.

Krater adalah istilah Yunani kuno untuk menyebut wadah besar untuk mencampur yang digunakan pada masa itu. Derveni Krater merupakan sebuah karya luar biasa yang dihasilkan dari metode pengerjaan perunggu yang sangat canggih.

Dengan berat 40 kg, Derveni Krater terbuat dari perunggu dengan kandungan timah yang tinggi (15 persen), yang membuatnya berkilau keemasan tanpa menggunakan emas sama sekali.

Bejana perunggu besar dengan ukiran figuratif pada relief, seperti Derveni Krater, sangat langka di peradaban Yunani kuno.

Peneliti Universitas Emory di Atlanta, Jasper Gaunt mengatakan, alasan terpenting yang membuat Derveni Krater disebut sebagai mahakarya bukan karena faktor teknis karena potongan-potongan besar baju besi dihias menggunakan teknik yang sama persis pada waktu yang sama.

Sebaliknya, Derveni Krater disebut mahakarya mencerminkan tingginya biaya kerja yang padat karya.

Sangat tidak biasa menemukan banyak hiasan figuratif pada badan bejana perunggu dari peradaban Yunani kuno yang besar dari periode Arkais dan Klasik. “Hiasan figuratif pada badan krater Derveni jauh di luar kanon yang biasa bahkan pada saat pembuatannya, jauh dari tampilan bejana perunggu Arkais dan Klasik yang umumnya sederhana,” kata Gaunt.

Krater Derveni adalah guci pemakaman untuk bangsawan Yunani kuno

Krater tersebut ditemukan terkubur, sebagai guci pemakaman untuk seorang bangsawan Thessalia yang namanya terukir pada vas: Astiouneios, putra Anaxagoras, dari Larissa.

Baca Juga: Aristoxenus, Filsup Yunani Kuno dan Ahli Musik Pertama di Dunia Barat