Setelah para korban yang hampir mati tenggelam itu diselamatkan, dibawanya mereka ke dalam rumah Ida Lewis untuk menghangatkan diri di dekat api unggun dan berganti pakaian.
Sayangnya, karena sistem kekebalan tubuh Ida Lewis yang sudah lemah saat ia melompat ke dalam air yang dingin, Ida terkena infeksi di hidung dan tenggorokannya yang disebut difteri.
Para prajurit di Fort Adams sangat berterima kasih kepada wanita muda ini yang telah menyelamatkan para pemimpin mereka, sehingga mereka semua mengumpulkan uang dan memberikan Ida Lewis AS$218 dan sebuah jam tangan emas sebagai tanda terima kasih.
Ia juga mendapat medali emas atas keberaniannya. Uang tersebut digunakan untuk membantu membiayai biaya pengobatannya, dan ia berhasil pulih dari difteri.
Beberapa tahun kemudian, ia menyelamatkan dua prajurit lagi dari Fort Adams yang mencoba berjalan melintasi es beku dan jatuh ke dalam air. Berkali-kali, Ida Lewis membuktikan bahwa ia adalah seorang pahlawan.
Kisah penyelamatannya yang berani dimuat di beberapa majalah, termasuk Harper's Weekly & Life. Para selebriti mulai mengunjungi pulau itu, meminta untuk bertemu dengannya, karena ia kini menjadi seorang yang terkenal.
Bahkan Presiden Amerika Serikat kala itu, Ulysses S. Grant, melaut jauh ke Pulau Rhode hanya untuk menyapa dan menjabat tangannya, mengucapkan terima kasih atas keberaniannya.
Hampir seratus orang akan datang ke pulau itu setiap hari untuk menemuinya, karena ia seperti pahlawan super di dunia nyata. Tidak hanya dia pemberani dan kuat, tetapi Ida Lewis juga benar-benar cantik.
Foto-foto dan ilustrasinya mulai beredar di banyak surat kabar. Dia berusia 21 tahun, terkenal, lajang, dan tinggal di pulau kecil tanpa banyak pilihan pria yang mengajaknya untuk berkencan.
Oleh karenanya, tidak mengherankan jika puluhan pria datang membawa bunga, meminta untuk mendekatinya sebagai calon istri. Banyak dari mereka mungkin adalah tentara dari Fort Adams. Tentu saja, Ida Lewis menolak semua pelamar aneh ini.
Seseorang pernah berkomentar kepadanya bahwa jika dia menikah, dia harus tetap menggunakan nama gadisnya. Mereka tahu bahwa jika dia mengubah namanya, dia tidak akan lagi dikenal sebagai Ida Lewis yang terkenal.
Dia menjawab bahwa dia selalu, dan akan selalu melakukan tugasnya, dan bahwa ketenaran benar-benar tidak penting. Jika dia menikah, dia akan menggunakan nama belakangnya.
Suatu ketika, seorang kapten kapal pesiar bernama William Heard Wilson telah menambatkan kapalnya di dekat pulau itu selama tiga tahun. Ketika mendengar tentang Ida Lewis, ia ingin bertemu dengannya juga.
Namun tidak seperti yang lain, ia sama cakapnya di laut seperti Ida. Mereka jatuh cinta, tetapi pernikahan mereka hanya bertahan selama dua tahun, sebelum mereka berpisah. Ida tetap menggunakan nama Ida, yaitu "Ida Wilson".
Namun semua orang tahu tentang kisahnya, dan pulau tempat ia tinggal dikenal sebagai "Mercusuar Ida Lewis". Ia terus menjaga kebugaran fisiknya, dan menyelamatkan orang-orang yang tenggelam hingga usianya yang ke-60, ia mulai terserang sakit.
Ia terkena stroke, sama seperti ayahnya, dan meninggal pada usia 69 tahun. Selama pemakamannya, semua perahu di pelabuhan berbaris di sekitar pulau dan membunyikan lonceng untuk menghormatinya.
Seorang pria bernama Edward Jansen memindahkan keluarganya dari New Jersey untuk menjadi penjaga mercusuar baru di Pulau Lime Rock menggantikan keluarga Ida Lewis dan adik-adiknya.
Setelah Jansen memiliki seorang anak perempuan, ia menamai putrinya dengan nama Ida, seperti nama Ida Lewis. Putrinya juga tumbuh menjadi penjaga pantai, dan meneruskan warisan penyelamatan nyawa di generasi berikutnya.