Waspada Mpox saat Traveling, Apa yang Harus Dilakukan oleh Pelancong?

By Sysilia Tanhati, Rabu, 11 September 2024 | 16:00 WIB
Mpox atau cacar monyet telah dinyatakan sebagai keadaan darurat internasional oleh WHO. (Oleksandr P/Pexels)

Nationalgeographic.co.id—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan keadaan darurat internasional terkait penularan mpox (cacar monyet) pada bulan Agustus. Hal ini tentu membuat banyak orang menjadi khawatir dan waspada, terutama bagi mereka yang akan melakukan perjalanan.

"Bentuk mpox baru yang lebih mematikan dilaporkan oleh para ilmuwan awal tahun 2024," tulis Ben Clatworthy di laman National Geographic.

WHO mengatakan telah ada 18.000 kasus yang diduga dan 629 kematian di Republik Demokratik Kongo tahun 2024. Kongo merupakan negara yang paling parah terkena dampak dari penularan Mpox ini.

Bagi para pelancong, hal itu mungkin mengingatkan kembali pada pandemi covid-19, pembatasan, masker, pengujian, dan karantina yang menegangkan. Bila Anda akan melakukan perjalanan, baik itu wisata, bisnis, atau kunjungan keluarga, apa yang harus dilakukan terkait penularan mpox ini?

Apa itu mpox?

Mpox merupakan salah satu bentuk zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menyebar di antara hewan dan manusia. Mereka yang tertular akan mengalami gejala mirip flu termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Gejala yang kemudian muncul adalah ruam khas yang berkembang menjadi lepuh atau luka.

Penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau bahan yang terkontaminasi. Meskipun mirip dengan cacar, mpox umumnya tidak terlalu parah dan memiliki tingkat kematian yang lebih rendah.

Penyakit ini terutama ditemukan di Afrika tetapi dapat menyebar ke daerah lain. Vaksinasi dan isolasi adalah kunci untuk mengendalikan wabah.

Negara mana yang terkena dampak?

Hingga bulan Agustus 2024, kasus yang diduga telah dilaporkan di 13 negara Afrika. Mulai dari Burundi, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Kenya, Liberia, Nigeria, Rwanda, Afrika Selatan, dan Uganda.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang mengancam keamanan benua.

Baca Juga: Makin Menular Meski Sudah Ditemukan Setengah Abad Silam, Mpox Jadi Bukti Kelalaian Global?