Waspada Mpox saat Traveling, Apa yang Harus Dilakukan oleh Pelancong?

By Sysilia Tanhati, Rabu, 11 September 2024 | 16:00 WIB
Mpox atau cacar monyet telah dinyatakan sebagai keadaan darurat internasional oleh WHO. (Oleksandr P/Pexels)

Sementara Swedia melaporkan kasus impor pertama pada bulan Agustus 2024. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa telah menaikkan risiko strain Clade I yang lebih mematikan dari "sangat rendah" menjadi "rendah."

"Munculnya kasus di benua Eropa dapat memicu penyebaran mpox internasional yang cepat," Lawrence Gostin, pakar kesehatan masyarakat dan profesor di Georgetown Law. "Satu kasus di Swedia kemungkinan besar berarti puluhan kasus yang tidak terdeteksi di Eropa."

Meera Chand, wakil direktur Badan Keamanan Kesehatan Inggris, meredam pandangan itu: "Risiko bagi populasi Inggris saat ini dianggap rendah. Namun, perencanaan sedang dilakukan untuk mempersiapkan kasus apa pun yang mungkin kita lihat di Inggris."

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan data kasus konformasi mpox terbaru di Indonesia. Hingga Sabtu (17/8/2024), terdapat 88 kasus konfirmasi mpox.

Apakah pembatasan perjalanan mungkin terjadi?

Tiongkok akan menyaring orang-orang dari daerah berisiko tinggi yang memasuki negara itu. Hal ini dilakukan selama 6 bulan ke depan, dimulai sejak bulan Agustus 2024. Siapa pun yang bepergian ke Thailand dari 42 "negara berisiko" harus mendaftar dan menjalani pengujian pada saat kedatangan.

Namun, pejabat di Afrika melobi untuk menentang pembatasan. "Jangan menghukum Afrika," kata Jean Kaseya, kepala CDC Afrika.

"Kita butuh solidaritas. Kami butuh dukungan yang sesuai dari Anda. Vaksin ini mahal. Saya dengan tegas meminta mitra kami untuk berhenti memikirkan larangan bepergian ke Afrika. Itu akan membawa kita kembali ke perlakuan tidak adil dari periode COVID dan tidak membantu dunia untuk bergerak maju.”

Merespons status darurat kesehatan mpox, Plh. Dirjen P2P Yudhi Pramono mengimbau masyarakat. Terutama para pelaku perjalanan, diharapkan untuk tetap waspada dan menghindari bepergian ke negara-negara yang terjangkit mpox.

“Menghindari bepergian ke luar negeri, khususnya ke negara-negara terjangkit serta mengikuti imbauan dari Pemerintah,” ucapnya.

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, M.K.M menambahkan, tidak ada pembatasan perjalanan. Pelaku perjalanan dari Indonesia harus berhati-hati dan tidak boleh lengah bila bepergian ke negara terjangkit terutama Afrika.

Tindakan pencegahan apa yang harus diambil?

Vaksinasi adalah suatu pilihan. Mereka yang mengunjungi daerah-daerah yang terkena dampak di Afrika harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum bepergian. Tujuannya adalah untuk melihat apakah mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksinasi.

Mereka yang paling berisiko tertular mpox termasuk anak-anak di bawah 15 tahun. Juga orang dewasa yang memiliki banyak pasangan seksual.

Meski tidak ada pembatasan perjalanan, pelancong atau pelaku perjalanan harus tetap waspada akan penularan mpox.