Blue Economy, Harta Karun Tersembunyi yang Menjanjikan Sekaligus Berkelanjutan

By Ade S, Kamis, 12 September 2024 | 10:03 WIB
Ingin tahu bagaimana samudra bisa menjadi sumber kesejahteraan yang tak terbatas? Ekonomi biru menawarkan jawabannya. (freepik.com/author/tirachard)

Selain perjanjian Laut Lepas, terdapat beberapa perjanjian internasional lainnya yang mengatur kegiatan di laut, seperti:

* UNCLOS: Konvensi ini merupakan landasan hukum bagi segala aktivitas di laut dan samudra.

* PSMA: Perjanjian ini bertujuan untuk memberantas penangkapan ikan ilegal.Pedoman untuk Perikanan Skala Kecil: Pedoman ini memberikan panduan bagi negara-negara dalam mengelola perikanan skala kecil yang berkelanjutan.

* IMO 2023: Peraturan ini mengatur berbagai aspek keselamatan dan keamanan pelayaran.

Pahlawan tak terduga

Kita sering mendengar tentang hutan sebagai paru-paru dunia. Namun, tahukah Anda bahwa samudra memiliki peran yang tak kalah penting dalam menjaga keseimbangan iklim kita?

Lebih dari itu, ekonomi biru, yang mengandalkan sumber daya laut, ternyata juga menjadi salah satu sekutu kita dalam melawan perubahan iklim.

Samudra menyerap sebagian besar panas matahari dan karbon dioksida di atmosfer. Dengan begitu, ia membantu menjaga suhu bumi tetap stabil. Selain itu, samudra juga menjadi rumah bagi beragam ekosistem yang sangat penting bagi keanekaragaman hayati global.

Ekonomi biru, yang mencakup berbagai aktivitas seperti perikanan, pariwisata bahari, dan energi laut, tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mengatasi perubahan iklim.

Menurut Panel Tingkat Tinggi untuk Ekonomi Samudra Berkelanjutan, ekonomi laut dapat berkontribusi hingga 21% dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca yang diperlukan untuk memenuhi target Perjanjian Paris dalam membatasi kenaikan suhu rata-rata global hingga 1,5°C pada tahun 2050.

Salah satu cara ekonomi biru berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim adalah melalui produksi makanan laut yang berkelanjutan. Ikan, rumput laut, dan hasil laut lainnya dapat menjadi sumber protein yang lebih ramah lingkungan dibandingkan daging ternak.

Dengan meningkatkan produksi makanan biru, kita dapat mengurangi tekanan pada lahan pertanian dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian.

Keuangan biru, atau investasi dalam proyek-proyek yang berkelanjutan di sektor kelautan, juga memiliki peran penting dalam mengatasi perubahan iklim. Setiap dolar yang diinvestasikan dalam proyek-proyek ini dapat menghasilkan keuntungan hingga lima kali lipat dalam bentuk manfaat lingkungan dan sosial.

Sebagai negara kepulauan dengan luas lautan mencapai 5,8 juta kilometer persegi, konsep ekonomi biru ini sungguh sangat pantas untuk diprioritaskan.