Damo, Putri Pythagoras dan Filsuf Yunani Kuno yang Misterius

By Ricky Jenihansen, Minggu, 15 September 2024 | 10:00 WIB
atatan sejarah menunjukkan bahwa Damo memainkan peran penting bagi peradaban Yunani kuno ketika ayahnya, Pythagoras meninggal dunia. (Profzucker, Flickr, CC BY 2.0)

Akibatnya, Damo kemungkinan besar menerima pendidikan yang kaya dan luas yang setara dengan laki-laki di komunitas tersebut.

Dia mungkin mempelajari berbagai macam mata pelajaran, termasuk filsafat, matematika, dan musik, seperti halnya murid laki-laki Phytagoras yang lain.

Namun, kesimpulan-kesimpulan ini hanya didasarkan pada sedikit sekali informasi langsung maupun tidak langsung tentang Damo yang disebutkan dalam karya orang lain

Sebagai seorang filsuf yang benar-benar cakap, Damo pasti telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan ide-ide Pythagoras yang secara mendalam memengaruhi dunia Yunani kuno dan modern.

Menurut penulis biografi abad ke-3 Masehi Diogenes Laertius, Pythagoras sendiri mempercayakan tulisan-tulisannya kepada putri kesayangannya Damo bahkan sebelum kematiannya.

Jika ini benar, itu menunjukkan bahwa ia sangat menghargai kemampuan, kecerdasan, dan kebijaksanaan putrinya.

Damo juga dikatakan menolak menjual tulisan-tulisannya demi kepentingan finansialnya sendiri. Dia bahkan lebih memilih hidup miskin daripada mengorbankan cita-cita filosofisnya.

Phytagoras (Difa Restiasari)

Aliran Pythagoreanisme

Filsuf Pythagoras merupakan pemikir besar yang lahir di Crotona, Italia. Dalam beberapa catatan, Damo adalah putri tunggal Theano dan Pythagoras.

Namun demikian, ia secara umum dianggap memiliki dua saudara perempuan, Arignote dan Myia. Dua saudara laki-laki, Telauges dan Mnesarchus.

Baca Juga: Rumitnya Mengurai Manuskrip Astronom dan Matematikawan Yunani Kuno Ptolemeus