Nationalgeographic.co.id—Damo atau The Enigmatic Damo, adalah putri Pythagoras dan filsuf Yunani kuno yang misterius. Meski merupakan putri Pythagoras, Damo merupakan tokoh yang relatif tidak dikenal di dunia Yunani kuno.
Namun demikian, catatan sejarah menunjukkan bahwa Damo memainkan peran penting bagi peradaban Yunani kuno ketika ayahnya, Pythagoras meninggal dunia.
Tidak banyak informasi sejarah tentangnya, tetapi kita tahu bahwa ia hidup sekitar abad ke-6 SM di koloni Yunani kuno di Croton, sebelah selatan Italia modern.
Damo bukan wanita biasa. Ia adalah putri seorang filsuf dan matematikawan terkenal, Pythagoras yang telah berkontribusi besar pada dunia sains.
Dia memiliki ibu bernama Theano yang merupakan istri Pythagoras. Tentu saja, menjadi putri filsuf bukanlah gelar yang mudah untuk disandang.
Sejak lahir, ia ditakdirkan untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan petualangan dan pengejaran intelektual.
Banyak peneliti percaya bahwa Damo memberikan kontribusi penting dan inovatif bagi pemikiran Pythagoras yang lebih luas. Bahkan, Damo mungkin mengambil alih kepemimpinan komunitas Pythagoras setelah kematian ayahnya.
Siapakah filsuf Yunani kuno Damo?
Dapat dipahami, Damo lahir dan dibesarkan menurut cara hidup Pythagoras. Cara hidup ini bergantung pada refleksi filosofis yang mendalam dengan gaya hidup yang lebih komunal.
Phytagoras juga hidup seperti pertapa yang terutama ditujukan untuk memurnikan jiwa dan pikiran.
Dia adalah penganut sejati pentingnya nilai mendidik perempuan di samping laki-laki. Kepercayaan ini menyebabkan munculnya beberapa filsuf perempuan dari sekolahnya, yang secara mendalam mengubah hidup mereka di kemudian hari.
Baca Juga: Apa Itu Mitos dan Bagaimana Mitologi Yunani Menjelaskan 'Misteri' Dunia
Akibatnya, Damo kemungkinan besar menerima pendidikan yang kaya dan luas yang setara dengan laki-laki di komunitas tersebut.
Dia mungkin mempelajari berbagai macam mata pelajaran, termasuk filsafat, matematika, dan musik, seperti halnya murid laki-laki Phytagoras yang lain.
Namun, kesimpulan-kesimpulan ini hanya didasarkan pada sedikit sekali informasi langsung maupun tidak langsung tentang Damo yang disebutkan dalam karya orang lain
Sebagai seorang filsuf yang benar-benar cakap, Damo pasti telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan ide-ide Pythagoras yang secara mendalam memengaruhi dunia Yunani kuno dan modern.
Menurut penulis biografi abad ke-3 Masehi Diogenes Laertius, Pythagoras sendiri mempercayakan tulisan-tulisannya kepada putri kesayangannya Damo bahkan sebelum kematiannya.
Jika ini benar, itu menunjukkan bahwa ia sangat menghargai kemampuan, kecerdasan, dan kebijaksanaan putrinya.
Damo juga dikatakan menolak menjual tulisan-tulisannya demi kepentingan finansialnya sendiri. Dia bahkan lebih memilih hidup miskin daripada mengorbankan cita-cita filosofisnya.
Aliran Pythagoreanisme
Filsuf Pythagoras merupakan pemikir besar yang lahir di Crotona, Italia. Dalam beberapa catatan, Damo adalah putri tunggal Theano dan Pythagoras.
Namun demikian, ia secara umum dianggap memiliki dua saudara perempuan, Arignote dan Myia. Dua saudara laki-laki, Telauges dan Mnesarchus.
Baca Juga: Rumitnya Mengurai Manuskrip Astronom dan Matematikawan Yunani Kuno Ptolemeus
Semua menjadi anggota komunitas yang didirikan oleh ayah mereka, Pythagoras yaitu aliran Pythagoreanisme.
Aliran ini dikaitkan dengan ajaran metempsychosis dan ajaran bahwa kehidupan duniawi hanyalah pemurnian jiwa.
Ia juga menekankan moderasi dan studi matematika. Para penganutnya percaya bahwa tatanan dunia berasal dari angka.
Meskipun Damo sendiri tidak terkenal karena karya-karyanya, sangat mungkin bahwa ia berkontribusi pada doktrin-doktrin yang dikaitkan dengan Pythagoras.
Sebagai bukti hal tersebut, ada tradisi dalam komunitas tersebut untuk menganggapnya sebagai penulis. Sebagian isi tulisan Pythagoras sampai kepada kita melalui pelestarian Damo.
Berdasarkan pengajaran Pythagoras, saudara perempuannya Arignote dan saudara laki-lakinya Telauges menyusun kitab yang menjadi inti pengajaran Pythagoras yang terus berkembang selama beberapa abad berikutnya.
Ajaran-ajaran tersebut kemudian dilestarikan oleh Damo setelah kematian Pythagoras dalam kebakaran di rumah Myia.
Tidak jelas status sosial yang akan diterima Damo sebelum ayahnya meninggal.
Hal itu karena kisah-kisah awal tentang Pythagoras dan para pengikut Pythagoras sebagian besar berasal dari para pengikut yang cenderung mengagungkan dan meromantisir kehidupan mereka.
Namun, dapat dipastikan bahwa ia mengalami kesulitan besar setelah kematian ayahnya.
Meskipun para pengikut Pythagoras diusir dari Crotona dan Damo sangat miskin, ia menolak untuk menjual tulisan-tulisan ayahnya karena ayahnya telah melarang penyampaian ajaran-ajaran mereka kepada orang asing.
Peran Damo dalam melestarikan karya Pythagoras
Meskipun, sayangnya, rincian spesifik dari tulisan-tulisan Damo sendiri tidak ada lagi. Ada kemungkinan kuat bahwa ia mungkin telah menyunting dan melestarikan beberapa karya ayahnya tentang matematika dan teori musik.
Damo menjaganya tetap utuh sejauh mungkin sepanjang masa. Damo memperlakukannya sebagai warisan penting yang harus dijaga.
Karena Damo adalah anggota dalam kelompok Pythagoras yang cukup tertutup, dia sangat memahami pemikiran-pemikiran mistis dan metafisik mereka tentang hakikat sebenarnya dari keberadaan dan alam semesta
Ia pasti sangat percaya pada keyakinan Pythagoras yang menyatakan bahwa alam semesta, jauh di intinya dan pada dasarnya bersifat matematis dan bahwa jiwa itu abadi.
Meskipun sebagian besar diskusi filosofis spesifik ini hilang dalam sejarah, kontribusinya tidak diragukan lagi signifikan.
Damo memengaruhi orang-orang sezamannya dan orang lain di kemudian hari.
Kita dapat berargumen bahwa meskipun tidak banyak yang diketahui tentang hidupnya, salah satu pencapaian Damo yang paling simbolis adalah komitmennya untuk melestarikan tulisan-tulisan ayahnya daripada mengambil keuntungan darinya.
Tindakan kebajikan filosofis sejati ini menjadi bagian yang menentukan dan krusial dari kisah hidupnya yang bertahan selama berabad-abad.
Dengan berhasil melestarikan karya Pythagoras untuk generasi mendatang dan berpotensi memimpin komunitas yang didirikannya, Damo adalah mata rantai yang menghubungkan Pythagorasisme Yunani kuno dengan zaman modern kita.