Tambang Pasir: Kebutuhan, Dampak Buruk, dan Alasan Pasir Gurun Tak Bisa Digunakan

By Ade S, Rabu, 18 September 2024 | 14:03 WIB
Pasir jadi komoditas berharga. Simak alasannya, dampak lingkungannya, dan alasan kenapa pasir gurun bukan solusinya. (YHBEST1 )

Sumber daya paling berharga yang tidak disadari

Pasir, yang sering kita anggap remeh, ternyata adalah salah satu sumber daya paling berharga di Bumi. "Setelah air, pasir adalah bahan yang paling banyak kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari," terang Kuebler.

Bukan hanya untuk membangun kembali pantai, pasir juga sangat penting dalam industri konstruksi. Pasir digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan beton dan kaca yang kita gunakan setiap hari.

Selain itu, pasir juga berperan penting dalam perluasan wilayah daratan. Negara-negara dengan lahan terbatas seperti Singapura, Hong Kong, dan Shanghai menggunakan pasir untuk menciptakan pulau-pulau buatan demi memenuhi kebutuhan ruang yang terus meningkat.

Jenis pasir tertentu, yaitu silika, memiliki nilai yang sangat tinggi. Silika digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat silikon, komponen penting dalam pembuatan berbagai perangkat elektronik seperti komputer dan ponsel pintar.

Permintaan yang tinggi terhadap pasir membuat banyak negara menjadi importir pasir terbesar di dunia. Jerman, misalnya, mengimpor jutaan ton pasir setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

Negara ini termasuk dalam daftar 10 negara importir pasir terbesar di dunia, bersama dengan Amerika Serikat, Tiongkok, dan beberapa negara Eropa lainnya.

Mengapa tidak mengambil pasir di gurun?

Meskipun kita sering membayangkan gurun pasir sebagai sumber pasir tak terbatas, ternyata tidak semua pasir itu bisa kita gunakan. Gurun Sahara, misalnya, merupakan gurun pasir terbesar di dunia dengan luas mencapai 9 juta kilometer persegi.

Namun, pasir di gurun ini umumnya tidak cocok untuk keperluan industri. Karena terpaan angin terus-menerus, butiran pasir di gurun menjadi halus dan bulat.

"Bentuk butiran pasir yang seperti ini tidak bisa mengikat dengan kuat saat digunakan dalam pembuatan beton atau produk lainnya," jelas Kuebler.

Baca Juga: Investigasi Global: Ekspor Pasir Laut Merusak Lingkungan, Sarang Mafia