Nationalgeographic.co.id - Merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia modern, kota kuno Petra begitu istimewa. Terletak jauh di dalam gurun Yordania, Petra adalah kota batu kuno yang dipahat dari batu pasir merah muda.
Petra sempat hilang selama berabad-abad dan ditemukan kembali pada tahun 1812. Inilah yang mendorong sejarawan untuk menyebutnya sebagai Kota Hilang. Apa yang spesial dari keajaiban arkeologi kuno yang berasal dari abad ke-4 Sebelum Masehi itu?
Petra berusia lebih dari 2.000 tahun
Petra adalah kota kuno yang berasal dari abad ke-4 Sebelum Masehi. “Ini menjadikannya salah satu kota tertua yang bertahan di seluruh dunia,” tulis Rossie Lesso di laman The Collector.
Mendapat julukan Kota Mawar, Petra didirikan oleh orang-orang Nabatean, orang Arab kuno yang membentuk pusat budaya di sana.
Pasalnya, Petra terletak di sepanjang jalur perdagangan kuno yang paling sibuk dan penting, antara Laut Merah dan Laut Mati. Petra juga berada di persimpangan rute antara Arab, Mesir, dan Syria-Fenesia.
Maka tidak heran jika Petra sempat menjadi tempat persinggahan penting bagi para pedagang asing. Mereka membayar air dan tempat berteduh di tengah padang pasir. “Ini berarti Petra menjadi kaya dan makmur pada masanya,” tambah Lesso.
Petra diukir dari batu
Kota kuno Petra setengah diukir dan setengah dibangun dari batu pasir lokal. Pasir tersebut bernuansa merah, putih dan merah muda. Kota ini bahkan mengambil namanya dari bahan pembuatannya–berasal dari kata Yunani ‘petros’ yang berarti batu.
Prestasi arsitektur yang mengesankan ini menampilkan berbagai gaya arsitektur. Mulai dari ukiran batu Nabatean hingga kuil, kolom, dan tatanan Yunani-Romawi dan Helenistik.
Baca Juga: Sejarah Panjang Tembok Besar Tiongkok, Siapa Kaisar yang Membangunnya?
Baca Juga: Taman Gantung Babilonia, Tanda Cinta Nebukadnezar II pada sang Ratu
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR