Nationalgeographic.co.id—Dalam trailer sekuel Gladiator garapan Ridley Scott, seorang gladiator Romawi bertarung di Colosseum. Ia tampak sedang menghadapi pertempuran laut. Saat itu, promotor yang kejam dan seekor badak yang berlarian.
Namun, apakah adegan-adegan dalam sekuel Gladiator itu benar-benar terjadi di zaman Romawi? Apakah badak benar-benar berhadapan dengan para gladiator? Benarkah pertempuran laut diselenggarakan di Colosseum?
Apakah para gladiator Romawi bertarung dengan badak?
Satu hal yang pasti tidak terjadi adalah seorang prajurit yang menunggangi badak menyerang sekelompok gladiator. Namun, ada catatan tentang seekor badak pada peresmian Colosseum pada tahun 80 SM. Badak itu tidak bertarung dengan manusia, melainkan dengan banteng, beruang, kerbau, bison, singa, dan dua ekor sapi jantan. Penyebutan badak langka lainnya di Roma adalah badak yang ada di kebun binatang, yang dikagumi sebagai hewan eksotis.
Ketertarikan orang Romawi terhadap binatang liar nan eksotis ini menjadi alasan pertunjukan binatang pertama. “Pertunjukan itu dimulai pada tahun 275 SM dengan pameran gajah perang yang ditangkap,” tulis Wray Vamplew di laman The Conversation. Pertunjukan binatang tanpa kekerasan seperti itu berlanjut hingga era Kekaisaran Romawi.
Pada tahun 186 SM perburuan binatang pertama (venatio), yang menampilkan singa dan macan tutul, terjadi. Pada tahun 169 SM perburuan binatang pun menjadi bagian resmi dari festival negara republik.
Kemudian, di bawah kaisar, mengumpulkan dan mengangkut binatang eksotis untuk dipamerkan menunjukkan kekuatan kekaisaran, kendali teritorial, dan luasnya kekaisaran. Ironisnya, binatang-binatang itu kerap dibunuh. Ribuan binatang dibawa dari Afrika dan tempat lain ke arena Romawi untuk disembelih sebagai hiburan. Dagingnya diberikan kepada para penonton (lebih mudah daripada mencoba membuang banyak bangkai).
Mereka yang melawan binatang bukanlah gladiator tetapi pemburu yang terlatih khusus (venatores) yang bersenjatakan tombak. Venatio juga dapat menampilkan pertarungan antarhewan, seperti badak di Colosseum. Namun paling sering pertarungan tersebut melibatkan banteng melawan gajah atau beruang.
Perburuan hewan disukai dan bertahan lebih lama daripada pertarungan gladiator sebagai sumber hiburan bagi penonton.
Apakah jempol ke bawah benar-benar berarti kematian bagi seorang gladiator?
Dalam Gladiator II, ada adegan isyarat jempol. Jempol ke atas untuk menyelamatkan gladiator yang kalah yang meminta belas kasihan. Atau sebaliknya, jempol ke bawah dari mereka yang menginginkannya mati. Apakah ini benar-benar terjadi di masa lalu?
Baca Juga: Apakah Semua Gladiator Romawi Benar-Benar Bertarung Sampai Mati?