Bagaimana Band Militer Ottoman Menghancurkan Nyali Musuh Sekaligus Menginspirasi Eropa?

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 15 Oktober 2024 | 10:00 WIB
Lukisan karya pelukis Turki Arif Pasha yang menunjukkan kelompok Mehter dengan seragamnya. (wikipedia)

Selain itu, motif musik Turki terlihat dalam banyak operanya yang lain. Johann Wolfgang Franck (1644-1710), Carlo Francesco Pollarolo (1653-1723), Christoph Willibald Gluck (1714-1787), Johann Michael Haydn (1737-1806), Joseph Haydn (1732-1809), Niccolo Piccini (1728-1800), Carl Maria Friedrich Ernst von Weber (1786-1826), Gioacchino Rossini (1792-1868) dan Franz Peter Schubert (1797-1828) adalah beberapa komposer paling terkenal yang menghasilkan karya-karya dalam gaya Alla Turca.

Dalam komposisi-komposisi ini, orang dapat memperhatikan harmoni statis, peralihan antara mayor dan minor, timbre yang berderak dan akord bass menggelegar yang mencoba mencerminkan elemen perkusi Mehter.

Mehter di Era Modern

Kelompok Mehter, salah satu unit terpenting dalam korps militer Ottoman memiliki hubungan dekat dengan Janissari, yang pengaruh politiknya kemudian membawa Ottoman ke ambang kehancuran.

Jadi, pada tahun 1826, Sultan Mahmud II memusnahkan resimen tempur elit ini, tak terkecuali Mehter. Sebagai gantinya, dibentuklah kelompok pawai militer modern.

Lebih dari setengah abad kemudian, Celal Esat Arseven, salah satu sejarawan seni Turki terkemuka pada masa itu, mendirikan kembali Mehterhane. Kelompok Mehter, yang dibentuk berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ahmed Muhtar Pasha, direktur museum militer, menggelar konser pertamanya sejak pembubarannya pada tahun 1911.

Akan tetapi, setelah menjadi Republik Turki, kelompok tersebut dihapuskan lagi karena dianggap mengingatkan ke periode Ottoman.

Pada tahun 1952, Presiden Celal Bayar saat itu terpikat oleh sebuah grup musik bersejarah Skotlandia yang ia lihat di London. Ia memberi tahu kepala staf umum bahwa grup musik yang penuh kenangan seperti itu dapat dibentuk.

Sejarawan seni Turki Ibrahim Hakki Konyali menggambarkan kebangkitan grup musik Mehter sambil menceritakan tentang pendirian museum militer Turki. “Artefak-artefak museum militer itu mengapung di air di ruang bawah tanah gudang senjata yang banjir ketika saya ditugaskan untuk menghidupkan kembali tempat itu."

"Seorang menteri Pertahanan Nasional bernama Zekai Bey menghapus grup musik Mehter, jadi saya pergi ke Ankara, dan setelah negosiasi panjang dengan Kepala Staf Umum Nuri Yamut, saya meyakinkannya untuk mendirikan grup musik Mehter dan komunitas sejarah."

"Saya mendirikan Mehter dan komunitas sejarah sesuai dengan prinsip-prinsip awalnya. Mehter diberikan kepada Osman Bey oleh seorang Sultan Seljuk sebagai tanda kemerdekaan pada saat berdirinya Kekaisaran Ottoman. Itu adalah simbol kemerdekaan," kata Konyalı.

Akhirnya, sebuah Mehterhane didirikan di dalam Angkatan Bersenjata Turki. Namun, lirik lagu kebangsaan disensor.

Nama-nama sultan Ottoman dihapus dan ekspresi yang mengingatkan pada era lama dihapus. Meskipun demikian, hal itu mendapat perhatian besar dari masyarakat. Bahkan banyak kota-kota yang mulai membentuk grup Mehter mereka sendiri.

Grup musik Mehter, yang masih ada hingga saat ini, sudah melakukan tur di banyak negara di seluruh dunia dan mengadakan konser bersama Paduan Suara Tentara Merah di Rusia.

Museum Militer Istanbul sendiri mengadakan pertunjukan Mehter setiap hari, kecuali Senin dan Selasa, termasuk akhir pekan, yang membawa pengunjung kembali ke masa lalu.