Pauline Bonaparte: Adik Napoleon Bonaparte yang Dijuluki 'Penggoda yang Hebat'

By Galih Pranata, Kamis, 17 Oktober 2024 | 12:00 WIB
Potret Pauline Bonaparte, Putri Borghese, Adipati Wanita Guastalla yang dilukis pada 1808. Pauline merupakan adik kandung dari Napoleon Bonaparte. (François Kinson/Wikimedia)

Nationalgeographic.grid.id—Kebanyakan pasti kenal dan familiar dengan Napoleon Bonaparte, Kaisar yang agung pertama dari Prancis. Namun, jarang ada yang mengetahui bahwa Napoleon memiliki adik perempuan, Pauline Bonaparte namanya. Lantas, bagaimana tindak-tanduknya dalam sejarah?

Pauline Bonaparte lahir di Ajaccio, Corsica pada tanggal 20 Oktober 1780. Anak keenam dalam keluarga Bonaparte. Usianya terpaut 11 tahun lebih muda dari kakandanya, Napoleon Bonaparte.

"Napoleon dan Pauline adalah anak-anak manja dalam keluarga," tulis Shannon Selin, penulis buku Napoleon in America (2014), menulis pada webnya dalam artikel berjudul How Pauline Bonaparte Lived for Pleasure, terbitan 14 Maret 2024.

Tanggung jawab bukanlah keahlian Pauline. Dia tidak mengenyam pendidikan formal dan tidak memiliki kecenderungan intelektual. Minatnya tidak serius. Menariknya, "dia adalah penggoda yang hebat," terus Shannon.

Pauline sangat bangga dengan penampilannya, terutama kulitnya yang pucat dan tangan serta kakinya yang indah. Napoleon juga sebagai kakaknya, menyebut bahwa dirinya bangga dengan tangan Pauline yang berbentuk indah.

Meskipun Pauline ingin menikahi orang lain, Napoleon mengaturnya agar menikah dengan perwira Prancis Victoire Leclerc. Mereka menikah pada tanggal 14 Juni 1797 dan memiliki seorang putra, Dermide, pada tanggal 20 April 1798.

Napoleon menamai anak laki-laki tersebut berdasarkan nama seorang pahlawan dalam epos favoritnya, Ossian. Pada tahun 1801, Napoleon mengangkat Leclerc sebagai Gubernur Jenderal Saint-Domingue (sekarang Haiti).

Pada tugas pertamanya, Napoleon mengirimnya untuk meredakan pemberontakan di Saint-Domingue. Pauline dan Dermide juga ikut. Meskipun Pauline tidak senang tinggal jauh dari Eropa, ia memanfaatkan momentum itu dengan sebaik-baiknya.

Ia lantas memiliki banyak kekasih di sana dan mulai memelihara hewan-hewan lokal. Namun, secara keseluruhan, masa tinggalnya menyedihkan. Pemberontakan terus berlanjut. Orang-orang Prancis di sana terserang demam kuning.

Alhasil, seluruh keluarga jatuh sakit, dan Leclerc pun meninggal di sana pada tanggal 2 November 1802. Pauline dan Dermide akhirnya kembali ke Prancis bersama dengan jenazah suaminya.

Karena ingin mempererat hubungan dengan Italia yang diduduki Prancis, Napoleon mencarikan Pauline suami lain, yaitu Pangeran Camillo Borghese, seorang bangsawan Romawi kaya yang ternyata 'sama dangkal' dan tidak bergunanya seperti Pauline.

Baca Juga: Mengapa Napoleon Begitu Terkenal dan Membuat Banyak Orang Terobsesi?