Asal-usul Patung Buddha Leshan: Dibuat untuk Menenangkan Dewa Sungai

By Sysilia Tanhati, Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Tidak jauh dari Kota Chengdu di Provinsi Sichuan, Tiongkok, terdapat patung Buddha Leshan. Berusia lebih dari 1.300 tahun, patung ini memiliki tinggi 71 meter. (Wang Ji/CC BY 2.5)

Nationalgeographic.co.id—Tidak jauh dari Kota Chengdu di Provinsi Sichuan, Tiongkok, terdapat patung Buddha Leshan.

Diukir di sisi Gunung Lingyun, patung raksasa ini berusia lebih dari 1.300 tahun. Patung Buddha Leshan dianggap sebagai salah satu patung Buddha terbesar di dunia dan sejauh ini merupakan patung pra-modern tertinggi.

Situs Buddha Leshan menarik jutaan orang setiap tahun. Para peziarah menjadikannya semacam tujuan suci dan keajaiban dunia kuno.

Penghormatan kepada Maitreya

Patung Buddha Leshan (juga dikenal sebagai Dafo) yang terletak di sebelah timur Kota Leshan ini menghadap Gunung Emei yang suci dengan sungai-sungai yang mengalir di bawah kakinya.

“Situs ini berada di persimpangan tiga sungai: Sungai Min, Sungai Qingyi, dan Sungai Dadu,” tulis Bryan Hill di laman Ancient Origins.

Patung yang dikunjungi oleh banyak peziarah ini menggambarkan seorang biksu yang tegap dan tersenyum. Ia duduk dengan tenang, meletakkan tangannya di atas lututnya dengan mata menatap ke seberang sungai.

Patung tersebut diyakini sebagai Maitreya, seorang Buddha dan murid Sakyamuni, yang dianggap sebagai pendiri agama Buddha. Maitreya melambangkan pencerahan dan kebahagiaan.

Pemujaan terhadap Maitreya sangat populer antara abad ke-4 dan ke-7. Saat ini, patung Maitreya masih dapat ditemukan di banyak kuil Buddha di seluruh Tiongkok. Namun patung Leshan dianggap sebagai yang paling inspiratif dari semuanya.

Arsitektur patung Buddha Leshan

Daya tarik Buddha Leshan tidak hanya terletak pada ukurannya tetapi juga pada keajaiban arsitekturnya.

Baca Juga: Sejarah Dunia: Kisah Patung Buddha Bamiyan yang Kini Tinggal Kenangan