Mengingat perdagangan bulu yang luas di tempat-tempat utara ini, tidak mengherankan jika sistem seperti itu berkembang.
Keju
Di Italia, ada tradisi kuno penggunaan keju parmesan berbentuk roda besar sebagai alat pembayaran. Praktik ini bermula pada Abad Pertengahan ketika keju tersebut digunakan sebagai jaminan pinjaman bank serta sebagai bentuk alat pembayaran.

Satu roda keju parmesan membutuhkan sekitar 125 galon susu untuk membuatnya. “Keju tersebut matang setidaknya selama 12 bulan,” Beyer menambahkan. Beberapa keju parmesan dapat disimpan hingga 4 tahun. Karena itu, keju tersebut sangat berharga.
Setelah Perang Dunia Kedua, ketika Italia mengalami resesi, praktik penggunaan roda keju meringankan situasi keuangan. Terutama bagi para pembuat keju.
Saat ini, Credito Emiliano Bank memiliki dua gudang penuh keju parmesan. Hampir setengah juta keju disimpan di sana, dengan nilai total hampir $200 juta (sekitar 3,15 triliun rupiah).
Gigi lumba-lumba
Penggunaan gigi lumba-lumba sebagai alat pembayaran di Kepulauan Solomon adalah praktik yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Praktik ini masih digunakan hingga kini.
Alat pembayaran ini menjadi sangat berharga selama resesi global. Akibatnya, industri perburuan lumba-lumba di Kepulauan Solomon menuai kritik dari para pencinta lingkungan.
Gigi lumba-lumba dapat digunakan untuk banyak transaksi tetapi sangat penting dalam peran tradisional. Pembelian seorang pengantin biasanya menghabiskan biaya sekitar 1.000 gigi lumba-lumba, yang berarti kematian sepuluh lumba-lumba.
Teh yang berbentuk seperti batu bata