
Tempat penerbitannya bisa berupa perusahaan, bank, atau kotamadya, dan uang tersebut biasanya memiliki tanggal kedaluwarsa. Akibatnya, ada banyak sekali jenis notgeld dan semua bentuk yang berbeda telah menjadi sangat berharga untuk dikoleksi.
Namun, bagian yang paling aneh adalah bahwa meskipun kertas biasanya digunakan, ketika kesulitan ekonomi meningkat, kertas tidak selalu tersedia. Sebaliknya, media lain harus digunakan. Ini termasuk kulit, kayu, linen, karton bekas, kartu remi, atau aluminium foil. Bahkan benda-benda aneh seperti batu bara, belerang, dan porselen pun digunakan.
Pengo Hungaria
Hiperinflasi dapat menyebabkan hal-hal buruk bagi ekonomi dan mata uang suatu negara. Contoh terkenal adalah masalah ekonomi di Jerman setelah Perang Dunia Pertama. Dan yang lebih baru, krisis ekonomi di Zimbabwe yang menyebabkan penerbitan uang kertas senilai 100 triliun dolar.
Kasus hiperinflasi yang lebih buruk terjadi di Hungaria pada tahun 1946 setelah Perang Dunia Kedua. Dalam contoh hiperinflasi tertinggi yang pernah tercatat, harga-harga di negara itu berlipat ganda setiap 15 jam.
Hasilnya, uang kertas 100 kuintiliun pengo menjadi uang kertas dengan denominasi tertinggi yang pernah dicetak. Nilainya sekitar 20 sen dolar Amerika Serikat.
Rubel plastik Transnistria
Transnistria adalah republik sempalan yang tidak diakui di tepi timur Moldova. Pada tahun 2014, selain uang kertas yang mewakili nilai yang sama, empat denominasi koin plastik diperkenalkan. Setiap denominasi memiliki bentuk yang berbeda untuk memudahkan penggunaan bagi mereka yang memiliki masalah penglihatan. Koin 1 rubel berbentuk bulat. Koin 3 rubel berbentuk persegi. Koin 5 rubel berbentuk pentagonal. Serta koin 10 rubel berbentuk heksagonal.
Plastik yang digunakan untuk membuat koin tersebut merupakan komposit berkualitas tinggi. Dan koin tersebut sangat sulit ditekuk atau dipatahkan. Koin tersebut terbukti tidak populer di kalangan generasi tua, yang menganggap koin tersebut jelek dan tidak tahan lama.
Alat pembayaran atau alat tukar hanyalah barang apa pun yang memiliki nilai yang dipersepsikan. Alat pembayaran itu digunakan sebagai pembayaran untuk barang dan jasa. Sepanjang sejarah dunia, dinamika dalam berbagai budaya telah menyebabkan penggunaan berbagai macam hal sebagai alat pembayaran.
Masa depan membawa kita pada teknologi baru, peluang baru, dan budaya baru. Jadi, mungkin akan muncul banyak hal aneh akan dianggap memiliki nilai. Dan hal atau benda tersebut bisa digunakan digunakan dengan cara yang sama seperti uang selama ini.