Adegan di bagian depan berasal dari Perang Troya. Vas ini menggambarkan kematian Sarpedon, putra Zeus yang masih muda, yang bertarung dengan gagah berani di pihak Troya namun mengalami kematian yang tragis.
Dalam momen yang penuh kesedihan, dewa Hypnos (Tidur) dan Thanatos (Kematian) membawa tubuhnya yang tak bernyawa, sementara Hermes, pembawa pesan para dewa, mengamati prosesi tersebut.
Karya seni ini adalah contoh kuat bagaimana para seniman Yunani kuno, bahkan hampir dua abad setelah publikasi The Iliad, masih terinspirasi oleh karya Homer dalam seni mereka.
Ini adalah bukti pengaruh mendalam dari epik Homer. Saat ini, krater ini dapat ditemukan di National Archaeological Museum di Cerveteri, Italia.
Achilles dan Briseis
Achilles and Briseis adalah sebuah fresko yang sekali lagi menyoroti besarnya pengaruh karya Homer. Fresko ini ditemukan di Pompeii, di dalam Rumah Penyair Tragis, dan berasal dari abad pertama Masehi.
Fresko Romawi ini dilukis dengan warna-warna cerah dan berani, menggambarkan adegan penting di awal The Iliad, ketika tawanan Troya, Briseis, diambil dari Achilles oleh prajurit Agamemnon.
Briseis awalnya diberikan kepada Achilles sebagai hadiah perang. Namun, setelah Agamemnon, raja Mycenae dan komandan pasukan, terpaksa mengembalikan tawanan lain bernama Chryseis untuk menenangkan Apollo, ia menuntut Briseis sebagai gantinya.
Dalam lukisan ini, Achilles terlihat duduk di kursi, memegang tombak, dengan wajah menunjukkan kemarahan.
Di sampingnya, dengan punggung menghadap penonton, Patroclus tampak menyerahkan Briseis yang terbungkus kain kepada prajurit Agamemnon.
Baca Juga: Melacak Pulau Hunian Polyphemus sang Mata Satu dalam Mitologi Yunani