Nationalgeographic.co.id—Pernahkah membayangkan bahwa di dalam otak terdapat kehidupan lain yang dihuni oleh sel-sel emosi Anda?
Film dan drama bisa menjadi representasi visual bagaimana cara emosi di dalam otak seseorang bekerja. Setiap emosi memiliki bentuk, warna, dan karakteristik yang mewakili sel emosi berbeda.
Sama halnya di kehidupan nyata. Emosi juga memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alan S. Cowen dan Dacher Keltner yang berjudul "Self Report Captures 27 Distinct Categories of a Motion Bridged by Contionous Gradient" di jurnal Psychological and Cognitive Sciences (PNAS), manusia memiliki 27 emosi yang saling terkoneksi satu sama lain.
Keltner mengatakan, "Ada gradien emosi yang halus antar emosi. Misalnya, kekaguman dan kedamaian, kengerian dan kesedihan, serta hiburan dan pemujaan."
Emosi yang Anda miliki tidak bekerja sendirian. Ada kerangka yang menyusun kerja masing-masing emosi. Melansir Cleveland Clinic, sistem limbik adalah kumpulan struktur otak yang saling terhubung, membantu mengatur emosi dan perilaku. Komponen otak ini, menghasilkan naluri kita untuk makan dan minum, bereproduksi, dan bereaksi terhadap lingkungan.
Dengan kata lain, sistem limbik adalah kontroler emosi otak Anda. Sistem limbik terletak di bagian tengah otak depan (cerebrum) dan berbentuk kepalan tangan. Sistem limbik mempunyai empat komponen utama yang berfungsi sebagai mana mestinya, apa saja? simak penjelasan di bawah ini.
1. Hipotalamus
Ketika Anda merasa terancam, sedih, murung dan berbagai suasana hati lainnya, hipotalamus bekerja. Di saat merasa takut, hipotalamus akan bekerja dengan memberikan respons fisiologis seperti detak jantung menjadi cepat, dan nafas menjadi pendek.
Selain mengatur suasana hati, hipotalamus juga bekerja memastikan tekanan darah dan denyut jantung Anda lancar, serta yang mengatur ketika lapar dan haus. Hormon dopamin yang membuat Anda bahagia juga diproduksi oleh hipotalamus. Walaupun bentuknya hanya sebesar kacang almond, hipotalamus disebut sebagai penyeimbang tubuh.
2. Amigdala
Sesuai dengan namanya amigdala yang berarti almond diambil dari bahasa latin amygdalae. Walaupun kecil, amigdala menjadi pusat pemprosesan utama emosi tubuh kalian.
Baca Juga: Sebenarnya Ada Berapa Banyak Emosi yang Dimiliki oleh Manusia?
Disaat menghadapi situasi genting yang memungkinkan Anda menjadi panik, amigdala memberi perintah pada tubuh bagaimana harus bertindak. Amigdala memiliki fungsi utama untuk mengendalikan emosi rasa takut.
Setiap orang memiliki ingatan emosional, yakni ingatan yang sulit dilupakan dan akan selalu membekas di ingatan. Nah, amigdala yang mempunyai tugas untuk meemproses kenangan tersebut.
Ketika dihadapi situasi yang sama atau hampir mirip dengan kejadian yang pernah terjadi sebelumnya, amigdala akan terstimulasi untuk merespon dengan emosi. Dengan kata lain, amigdala akan bereaksi fight-or-flight response (lawan-atau-lari) atau memberikan sikap preventif untuk melindungi diri.
3. Hipokampus
Diberi nama hipokampus karena bentuknya yang mirip kuda laut. Hipokampus berperan menjadi wadah untuk membentuk dan menyimpan sementara seluruh memori baru.
Hipokampus bertindak sebagai perantara untuk menyimpan memori baru tadi sebelum diteruskan ke tempat penyimpanan memori jangka panjang.
Bagaimana proses transfer memori terjadi? Tentu saja melalui tidur.
George Dragoi, profesor madya psikiatri dan ilmu saraf dari Yale University mengungkapkan, bahwa pada saat tidur terjadi proses memori episodik atau penyusunan memori baru.
"Tidur juga dapat memberi waktu bagi otak untuk memberi ruang bagi memori baru dengan menghilangkan dan membuang memori yang tidak berguna," jelas Dragoi.
Ketika ingin pergi ke suatu tempat yang sebelumnya belum pernah di datangi, Anda mestilah perlu melihat peta. Mempelajari arah navigasi sampai hafal adalah tugas hipokampus untuk menyimpan memori spasial.
4. Talamus
Apabila hipotalamus, amigdala, dan hipokampus Anda ibaratkan sebagai bus yang membawa beragam sinyal, informasi atau emosi, maka talamus adalah stasiun bus.
Talamus berbentuk telur yang terletak diatas batang otak bagian tengah. Meskipun terlihat seperti komponen tunggal, nyatanya talamus punya dua bagian yang berdampingan di tiap sisi otak.
Karena berfungsi layaknya sebuah stasiun. Seluruh informasi emosi, motorik dan sensorik (kecuali penciuman) harus melewati talamus sebelum di proses.
Ibarat stasiun, talamus memiliki banyak peron. Peron ini disebut nukleus. Setiap nukleus memiliki tujuannya masing-masing untuk mengantarkan emosi atau informasi.
Dalam hal sensorik misalnya, ketika Anda terjebak di jalanan yang macet, talamus mengirimkan sinyal atau informasi (yang kita ibaratkan sebagai bus), untuk mengambil keputusan lain seperti mencari rute alternatif.
Contoh mudah lainnya, talamus yang bekerja untuk mengatur fokus. Di saat Anda sedang berkonsentrasi mengerjakan sesuatu, talamus akan menyaring informasi yang tidak relevan, sehingga Anda hanya fokus pada sesuatu yang sedang dikerjakan saja.
Di balik segala emosi yang Anda rasakan. Ada dunia kecil di otak, yang tidak mengenal lelah untuk bekerja. Bagaimana cara emosi bekerja di dalam otak memang rumit untuk dipahami, namun ketika menggunakan analogi yang sederhana, hal tersebut dapat dengan mudah dipahami.
Jika emosi adalah bahasa universal manusia, maka emosi itu ialah hal tak berujung yang penuh dengan misteri dan kejutan.