Bagaimana Polusi Cahaya Menyebabkan Masalah Kesehatan bagi Manusia?

By Sysilia Tanhati, Minggu, 17 November 2024 | 10:05 WIB
Seiring malam semakin terang, daftar masalah kesehatan yang terkait dengan pencahayaan buatan pun bertambah panjang. Mulai dari insomnia hingga kanker. (Joshua Eghelshi/Pexels)

Berbagai macam dampak kesehatan

Beberapa penelitian pendahuluan berskala kecil menunjukkan kemungkinan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan depresi. Sebuah studi musim semi ini menambahkan strok iskemik ke dalam daftar konsekuensi potensial.

Kesuburan juga dapat terpengaruh. Pria yang tinggal di daerah dengan lebih banyak cahaya luar ruangan di malam hari memiliki kualitas sperma yang lebih buruk. Sementara wanita hamil di daerah yang sama mungkin mengalami tingkat kelahiran prematur yang lebih tinggi.

Selain itu, lampu jalan yang terlalu terang menciptakan bahaya mengemudi. “Pasalnya, lampu tersebut menyempitkan pupil yang seharusnya membesar dalam kondisi yang lebih gelap,” ujar Motta. Cahaya biru menyebar lebih banyak di mata daripada cahaya merah, dan itu menyebabkan lebih banyak silau bagi penyandang disabilitas. Hal ini membuat lebih sulit untuk mengidentifikasi orang atau benda di jalan.

Untuk mengurangi risiko, kita dapat mengurangi dosis cahaya yang paling merangsang sirkadian saat memasuki jam-jam istirahat. Tirai adalah suatu keharusan untuk jendela kamar tidur yang menghadap sumber cahaya eksterior. Dan jangan biarkan televisi menyala sepanjang malam, yang juga dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk.

Sebagian orang memakai masker tidur. Sedangkan sebagian lainnya merasa lebih baik untuk memblokir lampu indikator pada kipas angin, TV, filter udara, dan komputer.

LED sangat murah dan umum sehingga sekarang dapat menerangi segala hal. Di sisi lain, LED juga dapat menghasilkan polusi cahaya pribadi yang besar.