Lahir di Penjara, Bouboulina Menjelma Jadi Wanita Penting dalam Sejarah

By Galih Pranata, Senin, 2 Desember 2024 | 08:00 WIB
Lukisan Bouboulina (berdiri, tengah) saat dalam pelayaran menyerang Nafplion (Nauplion) abad ke-19. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.grid.id—Kebanyakan wanita mengalami banyak kemuliaan dalam hidupnya, penuh cinta dan kasih sayang. Mungkin hanya sedikit saja yang mengalami kemalangan sepanjang hidupnya. 

Barangkali salah satu kisah hidup yang tak mudah itu tergambar dalam sejarah hidup Bouboulina. Seorang wanita yang mengalami hidup penuh perjuangan untuk dapat keluar dari penderitaan.

Menurut Dmitri C. Michalakis, "ia lahir di penjara Turki di Konstantinopel, tempat ayahnya dipenjara," tulisnya kepada Neo Magazine dalam artikel berjudul So Who Was Bouboulina? yang terbit 22 Maret 2022.

Laskarina Bouboulina, nama gadisnya adalah Pinotsis, dikisahkan ia lahir di penjara Konstantinopel pada tahun 1771, tempat ayahnya Stavrianos dipenjara karena turut serta dalam pemberontakan Orlov melawan Ottoman, Turki.

"Setelah ayahnya meninggal di penjara, Laskarina dan ibunya Paraskevo pindah ke Spetses saat ia berusia empat tahun, tempat ibunya menikah dengan Kapten Dimitri Lazarou-Orlov," terusnya.

Sejak kecil hidup dan dibesarkan di penjara pemberontak, membuatnya tumbuh lain seperti wanita kebanyakan. Laskarina tumbuh bersama saudara tirinya dan menjadi tomboi.

Ya, tomboi. Ia lebih menggeluti banyak hal yang dilakukan anak lelaki, seperti berkuda, berenang, memancing, berlayar, mendengarkan rumor tentang pemberontakan Yunani terhadap penguasa Ottoman, dan menyanyikan lagu-lagu klepht.

Ayah tirinyalah orang yang ikut berjasa dalam memberikan wawasan dan pengetahuan, karena Bouboulina seorang Russophile—orang yang kagum dan gemar terhadap Rusia, sejarah Rusia, dan budaya Rusia—dan pengagum permaisuri Catherine serta kemajuan kaum wanita.

Dari sana, Dimitri Lazarou, ayah tirinya memberi ia akses ke perpustakaannya, yang berisi semua hasil Pencerahan, termasuk buku-buku karya Schiller dan Voltaire. Maka dari sana, Bouboulina menjadi seorang terpelajar.

Barangkali, seperti diceritakan Pramoedya, gadis pantai akan tetap kembali ke pantai jiwanya. Bouboulina yang dibesarkan sebagai wanita laut tetaplah seorang wanita laut.

Ia memutuskan untuk menikah dengan dua kapten laut, salah satunya adalah Dimitri Bouboulis, yang kemudian menjadikannya dikenal dengan nama Bouboulina.

Baca Juga: Batavia Jadi Medan Perang Propaganda Ottoman Selama Perang Dunia I