Paus Kepala Busur, 'Penyanyi Jazz dari Kedalaman' dan Rahasia Umur Panjangnya

By Ade S, Senin, 2 Desember 2024 | 16:03 WIB
Paus kepala busur, mamalia laut misterius dengan lagu-lagu kompleks dan umur panjang luar biasa. Temukan rahasia di balik kemampuannya beradaptasi. (Paul Nicklen/Nat Geo Image Collection)

Analisis terhadap artefak tersebut menunjukkan bahwa harpun itu berasal dari abad ke-19, sebuah bukti kuat bahwa paus tersebut telah hidup melewati satu abad lagi dengan luka purba yang tertancap di lapisan blubber-nya.

Bagaimana paus kepala busur dapat hidup begitu lama? Para ilmuwan berpendapat bahwa lingkungan Arktik yang ekstrem telah memaksa spesies ini untuk mengembangkan adaptasi luar biasa.

Laju pertumbuhan yang lambat, kematangan seksual yang tertunda, dan mekanisme perbaikan DNA yang sangat efisien diduga menjadi kunci panjang umur mereka.

Kemampuan sel-sel paus kepala busur untuk memperbaiki kerusakan DNA secara efektif mengurangi risiko terkena penyakit seperti kanker, sehingga memungkinkan mereka hidup jauh lebih lama dibandingkan mamalia laut lainnya.

Sebagai penghuni tetap wilayah kutub, paus kepala busur telah menyesuaikan diri dengan kehidupan di perairan dingin dan beresiko. Mereka adalah perenang yang relatif lambat, dengan kecepatan rata-rata hanya 2-5 kilometer per jam.

Namun, ketika merasa terancam, mereka dapat meningkatkan kecepatan hingga 10 kilometer per jam dalam waktu singkat. Pergerakan mereka yang lambat ini mencerminkan efisiensi energi yang tinggi, sebuah adaptasi penting untuk bertahan hidup di lingkungan yang minim sumber daya.

Ancaman bagi sang "penyanyi jazz dari kedalaman"

Salah satu aspek paling menarik dari paus kepala busur  adalah kemampuan vokalnya yang luar biasa. Mereka menghasilkan berbagai macam suara, mulai dari rintihan lembut hingga lagu-lagu kompleks yang terdiri dari rangkaian nada dan pola yang rumit.

Penelitian di sebelah timur Greenland menunjukkan bahwa repertoari lagu paus kepala busur  berubah setiap musim, membuat mereka dijuluki sebagai "penyanyi jazz dari kedalaman".

Tidak seperti paus bungkuk yang memiliki lagu-lagu dengan struktur yang lebih teratur, lagu-lagu paus kepala busur jauh lebih bebas dan improvisatif.

Fungsi pasti dari lagu-lagu ini masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi para ilmuwan berhipotesis bahwa lagu-lagu tersebut mungkin digunakan untuk berbagai tujuan, seperti navigasi, mencari makanan, atau komunikasi sosial.

Baca Juga: Pesona Lab Apung Kelas Internasional Whale Shark Center di Teluk Cenderawasih