Kematian Tragis Naga Ladon di Taman Hesperides dalam Mitologi Yunani

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 4 Desember 2024 | 08:00 WIB
Naga dalam gambaran Friedrich Johann Justin Bertuch (1806) (wikipedia)

Nationalgeographic.co.idMitologi Yunani menyimpan kisah tentang seekor ular raksasa mengerikan bernama Ladon yang bertugas menjaga Taman Hesperides.

Dia harus memastikan tidak seorang pun mencuri apel emas Hesperides yang terkenal, yang disembunyikan di taman terpencil ini.

Dalam melaksanakan tugasnya, ular raksasa Ladon dibantu oleh para bidadari yang dikenal sebagai Hesperides.

Dikisahkan ketika Heracles, seorang pahlawan dikirim untuk mengambil apel emas sebagai salah satu dari Dua Belas Tugasnya, ia harus menemukan cara untuk melewati Ladon yang menakutkan.

Dalam beberapa kisah, Heracles diceritakan mampu membunuh ular itu, tetapi dalam kisah lain ia meyakinkan Atlas (ayah para Hesperides) agar putri-putrinya memberinya apel itu.

Etimologi

Nama 'Ladon,' sebenarnya jarang muncul dalam sumber-sumber kuno. Sebagian besar catatan menyebut ular yang penjaga Taman Hesperides hanya Ophis atau Drakon, kata umum yang berarti 'ular.' 

Karena nama Ladon sangat tidak umum, etimologinya tidak jelas. Namun, nama ini menyerupai nama ular dan naga lain dalam mitos Yunani, yang cenderung menunjukkan akhiran “-on” yang serupa; contohnya termasuk Drakon, Typhon, Python, dan Glycon.

Ladon menjaga Taman Hesperides—dan khususnya, apel emas yang tersembunyi di sana. Taman ini biasanya ditempatkan di suatu tempat di Barat, baik di dekat Atlas dan Pegunungan Atlas, “tanah orang Aethiopia,” Libya, atau sudut paling terpencil di Afrika.

Namun, sumber lain menempatkan taman tersebut di Utara Jauh, dekat tanah orang Hyperborean. Beberapa sumber kurang jelas tentang lokasinya, mengatakan bahwa taman itu berada di suatu tempat di luar Oceanus, bahkan mungkin di bawah bumi atau di ujung dunia.

Avi Kapach dalam Serpents and Dragon Ladon sebagaimana dimuat pada laman Mythopedia mengungkap bahwa Ladon adalah seekor ular berukuran besar—setara dengan apa yang sekarang kita sebut sebagai “naga.”

"Dalam salah satu tradisi, ia memiliki seratus kepala dan banyak suara yang menakutkan, seperti monster Typhoeus," kata Avi.