Ya, laut bukanlah sekadar hamparan air asin yang luas, tetapi juga merupakan paru-paru bumi yang vital.
Chami, yang juga merupakan salah satu pendiri Blue Green Future dan Rebalance Earth, menyoroti pentingnya menjaga ekosistem laut.
"Dunia menuntut jasa alam hidup. Yang duduk di sisi pasokan adalah semua ekonomi pulau, semua tempat indah ini, termasuk masyarakat adat yang telah melindungi modal alam mereka, atau alam mereka," jelasnya.
Konsep "karbon biru" semakin menarik perhatian para ilmuwan dan pembuat kebijakan sebagai solusi berbasis alam untuk mengatasi perubahan iklim.
Dr. Carlos Duartre, seorang ahli ekologi kelautan terkemuka, menjelaskan bahwa "karbon biru" mengacu pada kemampuan ekosistem laut seperti mangrove, padang lamun, dan hutan alga untuk menyerap dan menyimpan karbon dioksida dalam jumlah besar.
Meskipun konsep ini relatif baru dibandingkan dengan upaya konservasi hutan yang telah berlangsung selama tiga dekade, namun potensi karbon biru dalam mitigasi perubahan iklim sangat besar.
Sejak tahun 2009, para ilmuwan telah mengusulkan agar "kita juga dapat memperoleh manfaat iklim dengan menyimpan karbon, menghindari kehilangan dan memulihkan habitat laut yang sangat proaktif."
Harta karun karbon biru dan warisan budaya Māori
Di balik luasnya perairan biru, tersembunyi harta karun yang dikenal sebagai karbon biru, sebuah proses alamiah di mana karbon dioksida (CO2) diserap dan disimpan oleh ekosistem laut dan pesisir.
Bayangkan, makhluk-makhluk laut seperti paus, dengan bobot tubuhnya yang masif, mampu menyimpan hingga 30.000 kilogram CO2 sepanjang hidupnya. Atau fitoplankton, organisme mikroskopis yang jumlahnya tak terhitung, mampu menyerap 37 miliar ton CO2 setiap tahunnya!
Baca Juga: Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Konsep karbon biru semakin menarik perhatian dunia ketika Duarte mengusulkan ambisinya untuk mengembalikan kelimpahan kehidupan laut pada tahun 2050. Duarte, yang telah menghasilkan lebih dari 900 publikasi ilmiah, melihat potensi besar dalam ekosistem karbon biru sebagai solusi untuk mengatasi krisis iklim.