Namun, Archie memiliki alibi yang kuat setelah mengunjungi teman-teman di pondok terdekat pada akhir pekan itu. Dia tidak menyebutkan kepada penyidik bahwa acara tersebut adalah pesta pertunangan dengan calon istri barunya. Wanita itu adalah seorang teman keluarga yang jauh lebih muda bernama Nancy Neele.
Ternyata Agatha Christie telah mengetahui tentang perselingkuhan suaminya. Keduanya bertengkar tentang hal itu sebelumnya pada hari dia menghilang.
Dalam biografinya tahun 1977, Agatha Christie mengutip suaminya, “Saya telah jatuh cinta pada Nancy. Dan saya ingin Anda menceraikan saya secepatnya setelah itu dapat diatur.”
Tentu saja, Archie tidak mengatakan semua ini kepada polisi.
Mungkinkah calon “mantan” istri Nyonya Christie telah menyusun rencana untuk menyabotase pesta tersebut dengan menjebaknya atas pembunuhan? Ia pasti marah dengan perselingkuhan suaminya dan dipermalukan oleh pesta “pertunangan”-nya.
Banyak penulis biografi selama bertahun-tahun berpikir demikian. Hilangnya dia di waktu yang tepat mengharuskan Archie segera kembali. Maka, Agatha Christie menghancurkan perayaan tersebut sekaligus menimbulkan kecurigaan terhadap suaminya. Suaminya terpaksa berpura-pura di depan umum tentang pernikahan bahagia yang diinginkan Agatha selama ini.
Teori 4: Aksi publisitas terbesar dan terbaik yang pernah ada di dunia
Selama 11 hari Christie menghilang, Archie memicu teori lain dalam sebuah wawancara dengan The Daily Mail. “Istri saya telah membahas kemungkinan menghilang sesuka hati, mungkin untuk tujuan pekerjaannya.”
Pada saat dia menghilang, Agatha Christie adalah seorang penulis yang sukses tetapi belum menjadi sensasi sastra. Dia baru saja menerbitkan novel keenamnya, The Murder of Roger Ackroyd, yang menarik perhatian karena akhir yang mengejutkan.
Bahwa seluruh insiden itu adalah aksi publisitas untuk mencari ketenaran masih menjadi anggapan populer hingga hari ini. Dan jika benar, taktik itu juga berhasil dengan spektakuler. Surat kabar menampilkan novel-novelnya yang bersambung di samping berita tentang menghilangnya sang penulis. Dan penjualan novel langsung berlipat ganda.
Setelah itu, Agatha Christie menandatangani kontrak enam buku yang sangat mahal pada tahun 1930.
Direncanakan atau tidak, hilangnya Agatha Christie menjadikannya sebagai “penulis selebriti”. Agatha Christie menjadi kaya dan terkenal. Namun ia hidup dengan kenyataan suram bahwa kariernya yang luar biasa sebagian besar terjadi karena penghinaan terburuk yang dialaminya.
Tidak seperti kisah misteri yang ditulis Agatha Christie, misteri ini tidak berakhir dengan Hercule Poirot yang secara definitif membuat kesimpula. Tidak heran detektif Agatha Christie masih menelusuri sejarah untuk mencari petunjuk.
Agatha Christie sepertinya sengaja membiarkan kisah misteri terbesarnya—kisahnya sendiri—tidak terpecahkan selamanya.