Selama perayaan untuk menghormati dewa Saturnus ini, yang dirayakan pada tanggal 17-25 Desember, daun holly digunakan sebagai hiasan.
Pakar lain menelusuri asal warna-warna tersebut hingga ke bangsa Celtic kuno. Bangsa ini juga menggunakan holly untuk merayakan titik balik matahari musim dingin. Holly adalah pohon hijau abadi yang menghasilkan buah beri merah dan tetap berwarna-warni dan indah selama musim dingin.
Seiring berjalannya waktu, agama Kristen memberikan makna tersendiri pada tradisi-tradisi yang sudah ada sebelumnya. Hijau dikaitkan dengan Tuhan dan kehidupan kekal (seperti holly hijau abadi yang tidak pernah mati) dan merah (seperti buah beri holly) dengan Darah Kristus yang ditumpahkan untuk membersihkan dosa-dosa kita.
Seperti yang Anda lihat, sayangnya kita belum menemukan satu jawaban pasti mengenai asal-usul penggunaan kedua warna ini. Namun, kita masih dapat menyimpulkan bahwa hampir semua penjelasan ini memiliki satu kesamaan: asal usul warna-warna ini berakar pada alam, yang diciptakan oleh Tuhan.