
Untuk kebaikan Bumi
Apa yang dilakukan oleh siswa-siswi SMA Negeri 2 Ngadirojo ini menjadi salah satu upaya memanfaatkan sebaik-baiknya berbagai limbah yang selama ini justru seperti tidak terlihat. Termasuk salah satunya daun cengkeh.
"Daun cengkeh sisa penyulingan tersebut memang seharusnya tidak berakhir sebagai sampah, melainkan menjadi pupuk," tutur Ari Syamsudin, General Manager PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), dalam kesempatan yang sama.
Ari juga menyoroti keberhasilan SMA Negeri 2 Ngadirojo menjadi salah satu dari 25 finalis TEY 13. Sebab, dirinya memang berharap finalis ajang inovasi tingkat SMA dan sederajat tersebut dapat berasal dari sekolah-sekolah yang berada di wilayah terpencil.
Terlebih, TEY juga pada dasarnya merupakan salah satu program dari Toyota Indonesia di bidang pendidikan yang bertujuan mendorong generasi muda semakin peduli dengan lingkungan.
"Semuanya untuk kebaikan Bumi," pungkas Ari.
Sementara itu, Wakil Bupati Pacitan, Gagarin Sumrambah, sangat merasa beruntung dengan inovasi yang dibuat oleh siswa-siswa SMA Negeri 2 Ngadirojo. Sebab, siswa-siswi ini mampu melihat suatu masalah yang justru sudah terlihat biasa oleh masyarakat setempat.
"Masyarakat kita terbiasa melihat penyulingan itu memang pasti melibatkan kayu bakar dan daun cengkeh," paparnya.
Apalagi, Gagarin menilai gagasan penyulingan dengan memanfaatkan sinar matahari juga tidak hanya terkait aspek ekonomis, tetapi gagasan ini juga mengarah pada satu tujuan, yaitu kelestarian.
"Ternyata, karya ilmiah ini mengarah pada upaya mengurangi pemanasan global," ungkap Gagarin yang mengaitkannya dengan beragam bencana alam di wilayahnya yang terjadi akibat fenomena perubahan iklim.
Baca Juga: Kreatif dan Inspiratif: 25 Proposal Terbaik Toyota Eco Youth (TEY) Ke-13