
Dispenser pupuk cair dari SMA Negeri 2 Pacitan
Selain SMA Negeri 2 Ngadirojo, masih di hari yang sama, genba TEY 13 di Kabupaten Pacitan juga berlangsung di SMA Negeri 2 Pacitan.
Diwakili oleh Agreta Salsabela Anggraini Susanto dan Eka Risziana Agustin, tim dari sekolah tersebut mengusung ide inovasi yang bertajuk "Dipuca (Dispenser Pupuk Cair) dengan Memanfaatkan Sisa Makanan Sebagai Bahan Baku".
Dalam pemaparannya, Eka menuturkan bahwa gagasan mereka berawal dari adanya masalah sampah sisa makanan baik di wilayah Kabupaten Pacitan secara umum, maupun di sekolah mereka sendiri.
Padahal, menurut Eka, "Memilah sampah itu bukan hal yang sulit untuk dilakukan, hanya tinggal memisahkan sisa makanan dari kemasannya."
Namun, menurut Agreta, pemilahan saja tidaklah cukup. Sampah-sampah tersebut juga seharusnya diolah kembali agar bisa memberikan manfaat.
Apalagi, sampah sisa makanan juga tidak hanya bisa mencemari lingkungan, tapi juga mengganggu kenyamanan karena menimbulkan bau tidak sedap.
Setelah melalui berbagai pertimbangan, Agreta menilai, "Yang paling efektif dalam pengolahan sampah sisa makanan adalah dengan menjadikannya sebagai pupuk cair alami."
Suatu ide yang menurut mereka tidak hanya bisa diterapkan di sekolah mereka, tapi juga di lingkungan sekitar sekolah, bahkan lebih luas lagi.