Nationalgeographic.co.id—Toyota Eco Youth (TEY) 13 memulai rangkaian Genba dari SMK Negeri 1 Mojokerto yang terletak Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (31/10/2024).
Genba merupakan lanjutan dari kegiatan TEY 13 setelah melewati proses mentoring selama 3 pekan dengan beberapa tema diantaranya adalah pengembangan unsur energi, sampah, udara, dan air.
SMK Negeri 1 Mojokerto, yang merupakan salah satu dari 25 proposal inovasi terbaik di TEY 13 kali ini, mengusung tema inovasi: "Tissue biogradable dengan memanfaatkan limbah serat dari hasil panen petani sampah."
Inovasi ini berhasil menarik perhatian juri sehingga memilihnya menjadi salah satu dari yang terbaik hingga berkesempatan untuk mendapatkan kunjungan pertama dalam rangkaian Genba pada TEY 13 ini.
Genba di SMK Negeri 1 Mojokerto ini dihadiri oleh manajemen Toyota Indonesia, diantaranya adalah Nini Tjandrasa (Finance & Logistic Director, PT Toyota-Astra Motor), Johanes Pandyopranoto (General Manager, PT Toyota-Astra Motor), Rouli Sijabat (Sustainability Manager, PT Toyota-Astra Motor) serta Lukito Galuh Raharjo (Sustainability Operation Coordinator, PT Toyota-Astra Motor).
Selain itu, hadir pula Managing Editor National Geographic Indonesia Mahandis Yoananta.
Setelah perwakilan SMK Negeri 1 Mojokerto melakukan presentasi kepada manajemen Toyota Indonesia dan National Geographic Indonesia, berbagai masukan juga diberikan agar proposal inovasi menjadi lebih baik lagi dan siap beradu dengan finalis lainnya saat penilaian akhir di awal tahun 2025 besok.
Bersiap menuju finalis lain
Kompetisi TEY 13 sendiri telah berhasil mengobarkan semangat generasi muda Indonesia dalam berkontribusi nyata bagi pelestarian lingkungan. Terbukti dengan antusiasme yang luar biasa, sebanyak 1.125 proposal inovasi eco project telah diajukan dari seluruh penjuru Tanah Air, mewakili 34 provinsi.
Angka partisipasi yang sangat tinggi ini mencerminkan meningkatnya kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap isu-isu lingkungan yang semakin mendesak.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat dan cermat, 100 proposal terbaik berhasil terpilih dari ribuan ide kreatif yang masuk. Namun, perjalanan tidak berhenti sampai di situ. Tim juri kembali melakukan penyaringan mendalam hingga akhirnya terpilih 25 proposal paling inovatif dan berpotensi besar untuk diterapkan.
Ke-25 finalis ini merupakan perwakilan dari ratusan sekolah menengah atas di berbagai wilayah Indonesia, membawa serta beragam ide brilian untuk mengatasi permasalahan lingkungan.
KOMENTAR