Tujuh Tradisi Makanan Tahun Baru yang Dipercaya Membawa Keberuntungan

By Sysilia Tanhati, Rabu, 1 Januari 2025 | 14:00 WIB
Berbagai budaya di seluruh dunia sering kali memulai tahun baru dengan makanan lezat yang dipercaya akan memberikan keberuntungan. Dari donat yang melindungi dari penyihir hingga kue kering yang akan meramal nasib. (Robertmarrel/CC BY-SA 4.0)

Banitsa (borzo/CC BY-SA 3.0)

Pada Tahun Baru, banitsa biasanya diisi dengan token simbolis dan pesan keberuntungan, menurut Janakievska, penulis The Balkan Kitchen.

Beberapa keluarga menyembunyikan koin perak yang dimaksudkan untuk membawa keberuntungan bagi siapa pun yang menemukannya. Sementara yang lain menghiasi kue dengan ranting, dibungkus dengan potongan kertas berisi ramalan yang ditulis tangan.

“Setiap orang mengambil sepotong. Catatan yang mereka temukan diyakini dapat meramalkan keberuntungan mereka untuk tahun mendatang,” katanya.

Makanan tradisional di Amerika Latin

Dari lechon asado Kuba hingga tamale Meksiko, daging babi memiliki tempat penting di meja makan Tahun Baru di Amerika Latin. Hal ini diungkapkan oleh Sandra Gutierrez, seorang jurnalis makanan, penulis buku masak, dan pakar kuliner Amerika Latin.

Orang Amerika Latin memiliki tradisi memanggang seluruh hewan untuk merayakan hari raya. Menurut Gutierrez, tradisi ini sudah ada sejak berabad-abad lalu di Timur Tengah.

Tamale (Ivette Degollado/CC0)

Daging babi merupakan simbol kemakmuran. Konon kepercayaan dipercaya berasal dari orang Tiongkok, yang menetap di wilayah Latin mulai akhir abad ke-19.

Tradisi Tahun Baru yang melibatkan kacang-kacangan seperti lentil dan buncis tersebar luas di Amerika Latin. Lentil, karena kemiripannya dengan koin emas, merupakan simbol kekayaan yang populer di Brasil, Chili, dan Venezuela.

Orang biasanya makan sesendok (atau lebih) lentil pada tengah malam. Di Kolombia, merupakan tradisi untuk membawa lentil mentah di saku pada hari terakhir tahun ini.

Baca Juga: Bukan Sekadar Tren, Resolusi Tahun Baru Bertahan selama Ribuan Tahun