Nationalgeographic.co.id—Kabar tentang megathrust yang disebut-sebut dapat memicu gempa hingga magnitudo 9,1 dan tsunami setinggi 1,8 meter di pesisir Jakarta, 3-15 meter di Selat Sunda, dan 20 meter di pesisir Selatan Jawa kembali mencuat. Hal ini seiring dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang merilis hasil riset mereka.
Dalam penelitian tersebut, disampaikan bahwa megathrust yang berada di sekitar Selat Sunda dan Pantai Selatan Jawa memiliki potensi untuk meledak kapan saja. Jika gempa tersebut "meledak" di Selat Sunda, maka tsunami dapat menggulung Jakarta dalam waktu 2,5 jam.
Seiring dengan kabar tersebut, Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta menyebut bahwa permintaan terhadap pelatihan mitigasi bencana gempa terus meningkat. Baik itu berasal dari perusahaan, komunitas, maupun warga biasa.
Namun, apakah kita harus menunggu lembaga resmi untuk memberikan pelatihan mitigasi sementara, seperti hasil penelitian BRIN, megathrust dapat meledak kapan saja.
Apalagi, dalam kondisi darurat seperti itu, setiap detik sangat berharga. Saat waktu mendesak dan kepanikan mulai melanda, hal terpenting yang harus Anda lakukan adalah segera menyelamatkan diri dan keluarga.
Pentingnya tas siaga
Salah satu cara paling efektif untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana adalah dengan memiliki tas siaga (go bag) keluarga. Tas siaga ini ibarat penyelamat Anda dalam kondisi darurat.
Di dalamnya tersimpan perbekalan penting yang akan membantu Anda bertahan hidup selama beberapa hari, terutama jika layanan dasar seperti listrik, air bersih, dan komunikasi terputus.
Tas siaga tidak harus berupa tas ransel yang biasa kita gunakan. Kotak, karton, atau bahkan peti pun bisa berfungsi dengan baik, asalkan bisa menampung semua perlengkapan yang dibutuhkan. Isi dari tas siaga ini sangat krusial, karena bisa menjadi penentu hidup atau mati, terutama jika bencana yang terjadi sangat parah.
Jonathan Sury, staf senior di Pusat Nasional untuk Persiapan Bencana (NCDP) di Columbia Climate School, menekankan pentingnya memiliki tas siaga.
“Dengan mempersiapkan diri dan keluarga Anda, Anda akan mengurangi beban pada sistem tanggap darurat kami dan juga membuat Anda lebih siap secara mental menghadapi apa yang akan terjadi,” kata Sury seperti dilansir laman CNN. "Persiapan adalah perbedaan antara panik dan tenang, terkendali, dan tetap dingin."
Baca Juga: Selain di Aceh, Tsunami Besar juga Berpotensi Terjadi di Selatan Jawa