Menurutnya, dengan mempersiapkan tas siaga, kita tidak hanya menyelamatkan diri sendiri dan keluarga, tetapi juga meringankan beban sistem tanggap darurat. Selain itu, persiapan yang matang juga akan membuat kita lebih tenang dan siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.
Sayangnya, kesadaran masyarakat akan pentingnya persiapan bencana masih tergolong rendah. Sebuah survei yang dilakukan oleh NCDP pada tahun 2015 menunjukkan bahwa hanya 35% responden yang memiliki rencana dan perbekalan bencana yang memadai.
Oleh karena itu, meskipun saat ini Anda merasa aman dan tidak terancam oleh bencana, sebaiknya mulai sekarang Anda mulai menyusun rencana dan menyiapkan tas siaga keluarga.
Isi tas siaga
Sebagian besar barang yang diperlukan untuk mengisi tas siaga sudah tersedia di rumah Anda. Namun, Anda juga bisa membeli paket perlengkapan darurat yang sudah lengkap.
Menurut Badan Manajemen Darurat Federal Amerika Serikat (FEMA), perlengkapan dasar yang wajib ada dalam tas siaga meliputi air minum bersih satu galon per orang per hari, makanan non-perishable yang cukup untuk tiga hari bagi setiap individu dan hewan peliharaan, serta obat-obatan resep yang rutin dikonsumsi oleh anggota keluarga.
Selain itu, jangan lupakan radio bertenaga baterai atau engkol tangan untuk mendapatkan informasi terkini, senter untuk penerangan, perlengkapan pertolongan pertama untuk penanganan cedera ringan, dan kunci pas untuk mematikan utilitas jika diperlukan.
Untuk persiapan yang lebih lengkap, Anda dapat menambahkan beberapa item tambahan seperti selimut darurat, uang tunai, pengisi daya ponsel tenaga surya, dan alat serbaguna seperti pisau lipat.
Sury juga menyarankan untuk menyertakan salinan digital dari dokumen-dokumen penting seperti akta kelahiran, polis asuransi, dan paspor. Jangan lupa juga untuk menyiapkan persediaan obat bebas dan resep yang cukup untuk seluruh anggota keluarga.
Rencana evakuasi yang lebih dari sekadar peta
Samantha Montano, seorang ahli manajemen darurat, menekankan pentingnya memiliki peta fisik yang detail. Peta ini harus menandai dengan jelas dua rute keluar dari rumah sebagai langkah antisipasi.
Baca Juga: Gempa Megathrust: Apa yang Terjadi Jika Gempa Mencapai Magnitudo 8,9?